Konsep kerja sama antara Pemerintah Kota Pekanbaru bersama tiga Kabupaten Siak, Kampar dan Pelalawan (Pekan Sikawan) perlu mendapat dukungan dari semua pihak di daerah. Ini perlu dilakukan agar konsep ini mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Gubri H Arsyadjuliandi Rachman. Menurutnya, konsep ini tidak hanya dirasakan oleh Pekanbaru, akan tetapi juga akan dirasakan oleh tiga kabupaten yang berada dalam konsep itu, Siak, Kampar dan Pelalawan.
"Dukungan Pemerintah Provinsi sudah dibuktikan, dan sudah mulai diisi bagaimana kawasan ini bisa terhubung dan masyarakat bisa menikmati sistem transportasi secara cepat, efisien dan murah," ungkapnya lagi.
Untuk itu, untuk transportasi bus air ini tidak hanya di Pekanbaru tapi juga bisa sampai ke Siak.
"Karena masyarat siak banyak juga masyarakatnya yang tinggal di pinggiran sungai Siak, dari sini juga untuk pengembangan Pekanbaru di kawasan sungai siak ini sudah di masukkan dalam Rakor Bappenas dengan Kementerian PU masalah daerah kumuh, mudah-mudahan nanti dengan nanti disiapkan master plan-nya dan juga surat pernyataan dari Pemko dan juga program yang ada di pemerintah pusat mudah-mudahan bisa direalisasi," bebernya.
Dia juga berharap, agar semua pihak bersama-sama mendukung dan bersama-sama memperjuangkannya. "Tentu ini harus bersama-sama memperjuangkannya supaya pemerintah pusat bisa menerima usulan kita, ini yang kita harapkan ke depannya," tuturnya.
Apalagi saat ini lalu lintas Sungai Siak disebutkan cukup padat, dan dengan konsep Pekan Sekawan, yang kebetulan Kabupaten Siak juga ingin membangun pelabuhan, dan mengoperasikan Pelabuhan Buton dan ini juga sudah dimasukkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan termasuk ke PU juga sudah disampaikan, Riau ini seperti Buton, Kualo Enok harus dioperasikan.
Tujuannya untuk memecah beban yang di Dumai, karena Dumai sudah cukup padat. "Caranya bagaimana Buton dan Kuala Enok bisa dioperasikan secepatnya," tegasnya.
Untuk itu, Andi minta tolong ke Pemko Pekanbaru untuk mengalah, bagaimana supaya nanti barang-barang tidak masuk ke Pekanbaru seperti saat ini.***