Riaumandiri.co - Jagat sosial media dihebohkan dengan adanya slide yang menjelaskan bahwasanya foto diduga dari seminar Kementerian Keuangan. Dalam screenshot tersebut nampak rencana di tahun 2026 yang fokus dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Prabowo-Gibran.
Foto-foto rencana keuangan Kemenkeu untuk tahun 2026 mendatang ini diunggah oleh akun @nowyoucatchme. Dalam waktu singkat, unggahan ini viral di X dan menuai kritik pedas publik.
Terlihat di foto ini prioritas utama Kemenkeu adalah program Makan Bergizi Gratis, ketahanan pangan, ketahanan energi, perumahan dan pertahanan keamanan.
Hal ini juga mendapat respon dari Pengamat Ekonomi, Dr. Dahlan Tampubolon, SE, M.Si, ia mengatakan dalam sistem penganggaran, kesehatan dan pendidikan hal yang telah diamanahkan sebagai mandatory spending.
"Dalam penganggaran, kesehatan dan pendidikan merupakan mandatory spending yang tak bisa diabaikan, setiap tahunnya anggaran untuk kesehatan dalam APBN selalu di atas 5 persen dengan jumlah yang terus meningkat," kata Dahlan.
Sedangkan, untuk bidang pendidikan, ia katakan anggarannya sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) di atas angka 20 persen. "Jadi kesehatan dan pendidikan sebagai pelayanan dasar di Indonesia tidak akan tergeser posisinya di dalam APBN," katanya.
Menurutnya slide yang menjelaskan Prioritas Utama Prabowo tahun 2026 tersebut merupakan 17 program prioritas Prabowo Subianto dan memang untuk kesehatan dan pendidikan merupakan kewajiban pokok pemerintah dan konstitusi untuk menjalankannya. "Berkenaan dengan penyajian dalam slide seminar bahwa prioritas utama Presiden Prabowo makan bergizi gratis, ketahanan pangan, penguatan sistem pertahanan, itu 17 program prioritaa Presiden dan Wakil Presiden," ujarnya.
"Kesehatan dan pendidikan yang merupakan pelayanan dasar tidak disebutkan dalam program prioritas dan program hasil cepat karena memang sudah menjadi kewajiban pokok pemerintah sebagaimana diamanatkan konsistusi dan Undang-undang," lanjutnya.
Lebih jauh, jika dikaji dari segi ekonomi pembangunan, memang kesehatan dan pendidikan tidak memiliki keterkaitan secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Sebagai contoh, pertahanan, dijadikan prioritas sebagai penguatan kemampuan alat pertahanan di dalam sistem. pertahanan negara, tak berarti negara harus memperbesar belanja alat perangnya, namun turut mendorong alat negara difungsikan dalam berbagai aspek pembangunan.
Target swasembada pangan juga digadang gadang Prabowo, hal ini menjadikannya alat pertahanan kita dari segi ketahanan pangan dari tingkat pusat hingga daerah.
"Target swasembada pangan ini tak lagi dijalankan oleh satu kementerian, melainkan melibatkan sistem pertahanan, karena di Republik ini sistem komando, dari alat pertahanan kita dari pusat sampai daerah," ujarnya.
Sektor perumahan menurut Dahlan tidak seimbang nya antara kebutuhan rumah dan penyediaan perumahan.
"Sebagaimana kita pahami, kebutuhan rumah di tanah air tidak seimbang dengan penyediaan perumahan, setelah era infrastruktur yang 'jor-joran' sebelumnya, kini pembangunan perumahan menjadi prioritas sektor konstruksi nasional," katanya.
Dengan terjangkaunya harga rumah, tentu diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
"Apakah kedua prioritas di atas (kesehatan dan pendidikan) mendukung perekonomian? Secara langsung tidak begitu signifikan, namun Presiden dan Wakil Presiden memiliki pemikiran bahwa untuk mencapai target target dalam RPJMN nya kedua bidang tersebut menjadi prioritas," tutupnya.