Antisipasi HMPV, Bandara SSK II Pekanbaru Awasi Penumpang

Senin, 20 Januari 2025 - 11:02 WIB

Riaumandiri.co - Mengantisipasi masuknya virus HMPV (Human Metapneumovirus) ke wilayah Riau, melalui penerbangan baik dalam dan luar negeri di Bandara Sutan Syarif Kasim II, pihak Injourney Airport Bandara Internasional SSK II Pekanbaru bersama dengan seluruh anggota Komite Fasilitasi (FAL), mulai melalukan langkah-langkah preventif dalam pencegahan masuknya virus HMPV.

General Manager Bandara  Internasional SSK II, Radityo Ari Purwoko, menyampaikan bahwa betapa pentingnya kerjasama dan kolaborasi antar seluruh stakeholder, dalam rangka mengantisipasi masuknya virus HMPV melalui Bandara SSK II Pekanbaru. Pihaknya telah bekerjasama dengan Balai kekarantinaan Kelas I Pekanbaru, sebagai leading sector kesehatan yang berada di bandar udara bekerjasama dan berkolaborasi dengan stakeholder lainnya seperti Imigrasi, Bea Cukai, dan Airlines.

“Kita sangat berharap bisa mengahasilkan strategi-strategi pencegahan masuknya virus HMPV melalui Bandara SSK II ke Riau, khususnya kota Pekanbaru, karena apabila terjadi, maka akan sangat berdampak terhadap banyak sektor khususnya sektor industri perhubungan dan pariwisata. Komite FAL mempunyai peran penting dalam mengantisipasi masuknya virus HMPV ini,” ujar Radityo, Minggu (19/1).

Dalam melaksanakan pencegahan tersebut, Bandara SSK II Pekanbaru harus melakukan langkah-langkah preventif dalam pencegahan masuknya virus HMPV di Bandara, ataupun penanganan awal apabila ada suspect dari negara asing yang akan masuk ke Riau. Melalui SE Nomor PM.03.01/C/28/2024.

Melalui Jendral Perhubungan Udara, menginstruksikan kepada seluruh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara yang membawahi bandara-bandara yang ada di seluruh Indonesia melakukan langkah-langkah, pertama meningkatkan pengawasan terhadap pesawat udara, penumpang, dan barang bawaan yang secara langsung maupun tidak langsung datang dari negara yang melaporkan adanya kasus HMPV sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan setempat. 

Kedua mengambil langkah-langkah yang diperlukan terhadap kedatangan pesawat udara berasal dari luar negeri yang diduga terdapat kasus HMPV sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan setempat. Dan ketiga segera melakukan koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan setempat, mengenai prosedur pencegahan penularan HMPV.

“Kami sangat berharap, melalui koordinasi dan komunikasi yang terjalin dalam Rapat Komite Fasilitasi Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, yang pertama Tahun 2025, diharapkan terciptanya kerjasama yang harmonis antar instansi, dalam mengantisipasi penyebaran Virus HMPV, demi kelancaran operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru,” jelas Oki biasa ia disapa. 

Sementara itu, Kepala Kantor Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru, Aryanti, menjelaskan, virus HMPV bukanlah virus baru yang memiliki gejala seperti flu pada umumnya, hanya saja pada gejala yang lebih berat bisa menyebabkan sesak napas (ISPA). Peningkatan infeksi saluran pernapasan akut dan deteksi patogen terjadi di banyak negara belahan bumi utara dalam beberapa minggu terakhir.

“Tingkat infeksi pernafasan akut yang dilaporkan di Tiongkok, termasuk HMPV bukanlah wabah yang tidak biasa. WHO juga menyarankan untuk tidak melakukan pembatasan perjalanan. Masyarakat tidak perlu panik. Kementrian kesehatan Republik Indonesia juga telah mengeluarkan SE, Nomor PM.03.01/C/28/2024 Tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Terhadap Flu Burung dan ISPA,” jelasnya. 

“Penggunaan Satu Sehat Health Pass (SSHP) untuk terus digalakkan, karena akan sangat membantu melakukan tracing riwayat perjalanan keluar negeri, sehingga akan lebih mudah mendeteksi virus yang dibawa dari negara yang pernah dilaluinya,” tambahnya.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler