RIAUMANDIRI.CO - Banjir melanda Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, akibat meluapnya debit air Sungai Batang Nilo hingga mencapai ketinggian 190 cm, Rabu (15/1/2025). Kapolsek Ukui AKP Rudi Hardiyono, S.H., bersama jajaran, melakukan monitoring langsung di lokasi terdampak untuk memastikan kondisi masyarakat sekaligus menyalurkan bantuan sembako kepada warga.
"Kami turun langsung bersama perangkat desa untuk memantau situasi dan memberikan bantuan awal berupa sepuluh paket sembako. Langkah ini penting untuk memastikan kebutuhan mendesak warga terdampak dapat terpenuhi," ujar AKP Rudi.
Banjir telah menggenangi empat RT di wilayah Desa Lubuk Kembang Bunga, yakni RT 004 RW 002, RT 005 RW 002, RT 004 RW 003, dan RT 006 RW 003. Sebanyak 61 rumah warga terendam, sementara 21 rumah lainnya mulai tergenang air. Data menunjukkan 10 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi, sementara sebagian warga memilih tinggal di rumah kerabat yang belum terdampak.
Tidak hanya itu, fasilitas umum seperti balai adat, mushola, dan jalan poros desa sepanjang 2 kilometer turut terdampak. Sementara ini mobilitas warga bergantung pada perahu tradisional milik masyarakat dengan biaya Rp50.000 sekali menyeberang.
Ditambahkan Kapolsek Ukui,untuk posko pengungsian telah disiapkan di tiga lokasi, yaitu Kantor Desa Lubuk Kembang Bunga, GOR Desa, dan Puskesmas Pembantu (Pustu). Sebagai langkah antisipasi, posko kesehatan dari Puskesmas Ukui juga telah didirikan untuk memberikan pelayanan kepada balita, ibu hamil, dan lansia yang rentan terkena dampak kesehatan akibat banjir.
"Kami terus berkoordinasi dengan perangkat desa dan instansi terkait untuk memastikan penanganan berjalan lancar, termasuk memantau warga yang memilih tetap tinggal di rumah mereka," tambah AKP Rudi Hardiyono.
Kondisi cuaca dan prediksi kedepannya dengan curah hujan tinggi di bagian hulu, debit air Sungai Batang Nilo diprediksi dapat terus meningkat dalam 1-2 hari ke depan. Namun, jika intensitas hujan berkurang, air diperkirakan surut dalam waktu 1-3 hari. Meski demikian, warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan kenaikan air yang lebih tinggi.
Sebagai bentuk kepedulian, Polsek Ukui memberikan 10 paket sembako kepada warga terdampak. Setiap paket terdiri dari beras 5 kg, mi instan 10 bungkus, telur satu papan, dan susu satu kaleng. Bantuan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban warga selama masa tanggap darurat.
Selain monitoring dan pemberian bantuan, Polsek Ukui juga memberikan edukasi kepada warga mengenai langkah mitigasi bencana, seperti evakuasi mandiri dan menjaga kebersihan lingkungan. Personel Polsek Ukui turut melakukan pengamanan di lokasi pengungsian dan fasilitas umum untuk memastikan situasi tetap kondusif.
Kemudian Polsek Ukui telah berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah desa, dan relawan untuk memastikan distribusi logistik tepat sasaran. Kapolsek Ukui juga merekomendasikan penggunaan perahu karet dan alat transportasi darurat untuk mempermudah mobilitas warga.Polsek Ukui mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.
"Dalam situasi darurat ini, kami kembali menegaskan pentingnya sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana. "Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sehingga situasi tetap terkendali dan kondusif," tutup AKP Rudi.