Riaumandiri.co - Keberadaan Gelandangan dan Pengemis di Kota Pekanbaru tampaknya kian marak bak jamur di musim hujan.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus, mengatakan, kini punya formula berbeda dari yang biasa dilakukan sebelumnya.
"Biasanya hanya patroli menyisir keberadaan Gepeng di sejumlah lokasi, tapi nanti saya berencana akan memerintahkan beberapa orang Satgas siaga dari pagi sampai sore di traffic light (lampu merah-red)," kata Idrus, Kamis,(26/12).
Dia, mengaku, para Gepeng yang sudah ditangkap dan diamankan dan dibina memang masih kembali turun ke jalan.
Padahal saat ditangkap mereka juga sudah diasesmen dan membuat surat pernyataan untuk tidak kembali ke jalan.
"Kalau penertiban itu kita lakukan setiap hari. Kita patroli, kita tangkap mereka, kemudian kita panggil keluarganya, dan membuat surat pernyataan untuk tidak kembali ke jalan," ujar Idrus.
Hanya saja, meski sudah dibuat surat pernyataan dan bahkan pernah melakukan penahanan selama satu hari, mereka tetap saja tidak ada efek jera.
"Jadi mereka ini memang sudah sering kita tangkap, tapi tak ada efek jera. Bagaimana kita harus menegaskan lagi, ditahan juga sudah," ungkapnya.
Sebelumnya, Akademisi Tata Kota Universitas Islam Riau (UIR), Dr.Mardianto Manan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus menyediakan anggaran dari Dinas Sosial (Dinsos) untuk menangani gepeng.
"Perlu ada dari Dinsos anggaran pembinaan, pelatihan atau pencerdasan atau pengetahuan bagi gepeng," katanya.
Riau yang merupakan daerah kaya akan minyak, tak menjamin masyarakat nya sejahtera. "Kita di atas minyak, di bawah minyak, tapi masyarakat miskin dibiarkan di flyover, banyak hal memalukan kita," ujar Mardianto.
Apalagi tentunya semakin banyak gepeng ataupun pengangguran, akan menimbulkan kriminalitas. "Pasti akan berdampak pada Kota Pekanbaru, seperti estetika kota kita, adanya pemukiman atau jadi kumuh, kemudian gangguan lalu lintas, semakin macet kota ini," ungkapnya.
Ia menegaskan agar Pemko memperlihatkan kepedulian dan ketegasan kepada para gepeng. "Harus tegas, kalau tidak, kondisi ini siapa yang mau tanggungjawab?," tegasnya.