Riaumandiri.co - Keberadaan pengungsi etnis Rohingya di Pekanbaru sering memunculkan keresahan bagi warga setempat yang berada tidak jauh dari lingkungan pengungsian.
Ternyata, mereka mendapar uang setiap bulan layaknya honor tenaga kerja. Besarannya berbeda, berdasarkan kebutuhan dan tanggungan keluarganya.
Salah seorang pengungsi Syaufiq saat didatangi mengatakan mereka mendapat Rp1.050.000 per bulan untuk remaja yang belum menikah. Untuk anak anak mendapat Rp300.000 dan untuk pasangan suami istri mendapatkan Rp4.000.000
"Saya single, Saya dapat 1 juta 50 ribu per bulan itu sekali bayar, kemudian kami juga ada bayar api (genset) Rp 150.000,dan untuk budak budak itu 300 ribu," ungkap Syaufiq, Rabu (18/12).
Ia mengungkapkan bersyukur karena diperbolehkan tinggal dan hidup di Indonesia. "Government memberikan hidup kita di Indonesia," ujar Syaufiq.
Dia pun menanggapi adanya keresahan yang dialami warga setempat, dia menegaskan mereka tidak mencari keributan, namun ia menyebut tidak cukup makan, dan kebutuhan sehari hari.
"Bersyukur kita sampai Indonesia, bukan cari gaduh, kita tak cukup makan, minum," katanya.
Bahkan, mereka mengakui pentingnya adab dan kesopanan yang merupakan budaya Indonesia.
"Kita harus beradab, kita harus awasi budak budak ini, ya betul tapi kita tanya kemana pergi, pergi dia tak bawa apa apa," tukasnya.