Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 54,65 poin atau plus 0,77 persen ke level 7.195 pada Jumat (22/11) silam. Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,88 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,65 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat dua kali, sementara tiga hari sisinya melemah. Hanya saja, performa indeks menguat 0,48 persen.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mencatat selama periode tanggal 18 sampai dengan 22 November 2024 kemarin, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 19,17 persen dari Rp12,28 triliun menjadi Rp9,93 triliun.
Kemudian, kapitalisasi pasar bursa pun mengalami penurunan sebesar 0,08 persen dari Rp12.063 triliun menjadi Rp12.053 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara, rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 37,82 persen dari 31,99 miliar menjadi 19,89 miliar lembar saham. Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut mengalami penurunan 13,80 persen dari 1,28 juta kali transaksi menjadi 1,10 juta kali.
"Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp353,68 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp25,46 triliun," kata Aulia seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (22/11).
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan ini bergerak mixed cenderung menguat.
Ia melihat indikator MACD menunjukkan tren yang melandai. Oleh sebab itu, ia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang level support 7.120 dan resistance 7.344.
Menurutnya, salah satu sentimen pergerakan IHSG pekan ini adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah potensi slower pace pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate yang cenderung direspon negatif oleh pasar.
"Selain itu, tensi geopolitik di Ukraina-Rusia cenderung mendorong harga emas sebagai aset safe havens sehingga terjadi shifting investment dari pasar saham," imbuh Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (24/11).
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham Bank Negara Indonesia atau BBNI yang ditutup menguat 2,54 persen ke posisi 4.840 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BBNI dapat menyentuh level 5.050 pada pekan ini.
Kedua, saham Bukit Asam atau PTBA yang ditutup menguat 1,84 persen ke posisi 2.770 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi PTBA dapat menyentuh level 2.870 pada pekan ini.
Ketiga, saham Japfa Comfeed Indonesia atau JPFA yang ditutup menguat 3,53 persen ke posisi 1.760 pada pekan lalu. Ia memproyeksi JPFA dapat menyentuh level 1.875 pekan ini.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksi selama pekan ini, indeks saham berpeluang melanjutkan penguatannya dengan area support di 7.118 dan resistance di 7.287.
Menurutnya, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini di antaranya rilis data makro AS, di mana akan ada data PCE dan personal income.
"Investor diperkirakan akan mencermati kembali Rusia dan Ukraina yang kembali memanas, di mana akan mengakibatkan pergerakan pada harga komoditas dunia," ujar Herditya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni saham GoTo Group atau GOTO yang ditutup menguat 8,33 persen di level 78 pekan lalu. Ia memproyeksi GOTO dapat menyentuh level 84 pekan ini.
Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk atau AMMN yang ditutup di level 9.525 pekan lalu. Ia memproyeksi AMMN dapat menyentuh level 10.100 pada pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Indofood CBP atau ICBP yang ditutup menguat 1,69 persen di level 12.000 pekan lalu. Ia memproyeksi ICBP dapat menyentuh level 12.575 pada pekan ini.