Riaumandiri.co - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini tengah membahas jalan lingkar luar (Outer Ring Road). Pastinya proyek tersebut akan dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, Pemko belum menerima informasi lengkap dari PT Hutama Karya (HK) mengenai proyek yang telah dilakukan.
"Berkaitan dengan HK sendiri kami belum mendapatkan informasi ya, kemarin sempat kita bahas ini jalan lingkar akan menjadi Proyek Strategis Nasional," kata Sekretaris Daerah, Indra Pomi.
Apabila jalan tol akan dibangun terlebih dahulu, nantinya akan ada dua jembatan yang akan dibangun. Jembatan tersebut ialah Siak V menghubungkan jalan tol, dan kemudian Kembali Siak VI untuk menghindari jalan lingkar luar.
Sekda juga menyebut akan menghidupkan kembali perekonomian dan mengembangkan infrastruktur di Kota Pekanbaru melalui rencana dan masukkan yang akan diberikan ke Bappenas.
Hal itu tentunya juga nanti menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Diharapkan dengan adanya jalan lingkar ini dapat meningkatkan pusat perekonomian yang lebih maju dan konektivitas antar daerah bisa terjalin dengan baik.
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus melanjutkan pengerjaan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk Ruas Rengat-Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru sepanjang 30,57 km. Proyek yang mulai dikerjakan sejak Juni 2023 ini, ditargetkan akan rampung pada tahun 2026.
“Per September 2024, progres konstruksi tol ini telah mencapai kisaran angka 30%,” ujar Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya.
Lebih lanjut Aditya menyampaikan bahwa Jalan Tol Lingkar Pekanbaru dirancang memiliki masing- masing tiga Gerbang Tol (GT) dan Interchange (IC) yakni GT dan IC Rimbo Panjang, Siak, serta Bypass Pekanbaru. GT dan IC Rimbo Panjang adalah akses utama masyarakat Rimbo Panjang keluar dan masuk Tol Lingkar Pekanbaru, sementara GT dan IC Siak akan menjadi akses awal daerah Sri Meranti untuk keluar masuk Tol Lingkar Pekanbaru, serta GT dan IC Bypass Pekanbaru adalah akses awal masyarakat Muara Fajar menuju Tol Lingkar Pekanbaru. Pada tol ini, terdapat juga satu Junction yaitu Junction Rimbo atau Junction Pekanbaru yang nantinya akan menghubungkan Tol Pekanbaru – Bangkinang dengan Tol Lingkar Pekanbaru.
“Nantinya, masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya yang akan melewati Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang bisa menuju Jalan Tol Pekanbaru – Dumai atau sebaliknya tanpa harus keluar tol. Hal ini tentunya akan meningkatkan konektivitas langsung antar kota dan mempersingkat waktu tempuh,” imbuh Aditya.
Adapun jalan tol ini nantinya akan menghemat waktu tempuh dari exit tol Bangkinang - Pekanbaru ke gerbang tol Pekanbaru - Dumai yang semula satu jam via jalan nasional menjadi 25 menit saja melalui Jalan Tol Lingkar Pekanbaru.
HKI juga akan membangun sepasang Rest Area dengan luas total 12 hektare yang saat ini masih dalam proses perencanaan konstruksi dan rencananya akan dibangun pada tahun 2025. Rest area ini nantinya akan terletak lima kilometer dari Gerbang Tol Siak dengan rencana bangun mengadaptasi corak budaya lokal khas Riau dengan berbagai fasilitas. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya lahan untuk SPBU, tempat parkir kendaraan besar dan kecil, bengkel perawatan kendaraan, minimarket, masjid, toilet umum, tenant food court, 12 Kios UMKM, taman bermain dan ruang terbuka hijau, serta fasilitas klinik bagi pengendara yang membutuhkan bantuan medis.
Sebagai informasi, lingkup pekerjaan HKI pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru ini yakni badan jalan tol, tiga jembatan sungai, satu pasang rest area, kantor tol, serta tiga gerbang tol. Selain itu, jalan tol ini juga direncanakan memiliki lebar jalur 3,6 meter serta jumlah lajur 2x2 pada tahap awal dan 2x3 pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam.
Salah satu jembatan ikonik yang dikerjakan HKI adalah Jembatan Sungai Siak yang memiliki total bentang sepanjang 214 meter dengan main span 97,5 meter. Jembatan ini menggunakan metode balanced cantilever yaitu metode pembangunan bagian jembatan secara bertahap dari kedua sisi luar bentang menuju titik tengah jembatan sehingga akan terbentuk keseimbangan struktur. Selain itu, jembatan ini juga didesain tidak menggunakan pilar di tengah sungai agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan kapal pengangkut logistik dapat melintas di bawahnya tanpa hambatan.
HKI juga telah sepenuhnya menerapkan teknologi digital construction pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, diantaranya Building Information Modelling (BIM), terrestrial laser scanner (TLS), load scanner, photogrammetry, electronic density gauge (EDG), dan aplikasi HKI APPS. Penerapan teknologi konstruksi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam setiap tahapan konstruksi.
“Dalam membangun JTTS, HKI berkomitmen memberikan hasil dan mutu terbaik walaupun menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kami berharap pembangunan Jalan Tol Ruas Rengat- Pekanbaru seksi Lingkar Pekanbaru dapat berjalan lancar dan segera dapat digunakan segera oleh masyarakat,” tutup Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya.