BANGKINANG (HR)- Dalam rangka mensukseskan gerakan rehabilitasi 100.000 pecandu narkoba tahun 2015, yang telah dicanangkan Presiden Jokowi, maka setiap daerah melakukan rehabilitasi terhadap pecandu narkoba.
Hambatannya, sesuai dengan apa yang disampaikan pejabat Badan Narkotika Nasional, saat ini banyak daerah yang masih kekurangan konselor. Sementara untuk BNK Kabupaten Kampar, punya stok konselor. Karena itu, BNN Pusat meminta kepada BNK Kampar menyediakan konselor untuk dikirim ke daerah di seluruh Indonesia.
Demikian diungkapkan Kepala BNK Kampar, H Djanuarel, kepada Haluan Riau, di sela-sela kesibukannya di kantor BNK Kabupaten Kampar, Rabu (27/5). "BNN sudah meminta kita (BNK) menyediakan konselor untuk dikirim ke daerah seluruh Indonesia yang kekurangan konselor," ujarnya.
Diungkapkan Djanuarel, sesuai permintaan BNN tersebut, maka sejumlah konselor Kampar sudah diperbantukan di tempat rehabilitasi di SPN dan Balai Pemasyarakatan Pekanbaru. Tempat rehab di SPN dan Bapas Pekanbaru itu di bawah kendali BNN dan BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Riau.
Ada lima orang konselor BNK Kampar yang diperbantukan di dua tempat tersebut, dua dua orang di SPN, yakni Dodi Putra dan Jasrial, dan tiga orang di Bapas, yaitu, Hanafi, Rian Mandala Putra dan Hendra.
Setelah dikirim lima orang yang dikirim ke SPN dan Bapas Pekanbaru itu, BNN masih minta konselor dari Kampar untuk ditempatkan di Jambi, Bengkulu, Jawa Timur, Sulawesi dan Maluku.
Menanggapi permintaan BNN ini, BNK Kampar siap untuk memenuhinya. “Kita mendukung program ini, dan siap untuk mengirimkan konselor, sesuai permintaan BNN," ujarnya.(oni)