Riaumandiri.co - Militer Ukraina menyerang pasukan Korea Utara (Korut) yang dikerahkan di wilayah perbatasan Rusia, tepatnya di Kursk. Itu merupakan serangan perdana Kiev yang menargetkan tentara Korut.
"Pasukan Korea Utara pertama telah diserang di wilayah Kursk," kata Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, lewat platform Telegram, Senin (4/11), dilaporkan Bloomberg.
Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina merupakan bagian dari komite Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina. Namun dalam pernyataannya di Telegram, Kovalenko tak memberikan keterangan lanjutan dan mendetail terkait serangan pasukan Korut.
Korut dilaporkan telah mengirimkan sekitar 10 ribu tentaranya, termasuk dari pasukan khusus elite, ke Rusia. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memandang langkah Pyongyang sebagai eskalasi signifikan dalam konflik Rusia-Ukraina.
Saat ini militer Rusia masih terus berusaha menyingkirkan pasukan Ukraina dari wilayah Kursk. Pasukan Ukraina berhasil mengambil alih kontrol atas wilayah tersebut lewat serangan mendadak pada Agustus lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah mengkritik sekutu Baratnya karena gagal menyediakan senjata yang sangat dibutuhkan negaranya. Barat pun tak mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang target militer di wilayah Rusia.
"Alih-alih menyediakan kemampuan jarak jauh yang sangat dibutuhkan, Amerika mengawasi, Inggris mengawasi, Jerman mengawasi. Semua orang hanya menunggu militer Korea Utara mulai menargetkan Ukraina," kata Zelenskyy dalam pidato hariannya, Jumat (1/11/2024) pekan lalu.
Menurut Zelensky, Rusia juga telah meningkatkan serangan udara terhadap beberapa kota terbesar di Ukraina. Dia menyebut Moskow sudah menjatuhkan lebih dari 900 bom dan meluncurkan 30 rudal serta hampir 500 pesawat nirawak Shahed ke Ukraina pada pekan terakhir Oktober saja.
Zelensky mengungkapkan, sebagian besar serangan Rusia telah menargetkan infrastruktur sipil dan penting. Pada Senin pagi, Pertahanan Udara Ukraina menembak jatuh 50 dari 80 pesawat nirawak di sembilan wilayah. Sementara serangan rudal balistik dan bom berpemandu di wilayah Kharkiv dan Dnipropetrovsk menewaskan tiga orang dan melukai 13 lainnya.