RIAUMANDIRI.CO - Petugas gabungan terus menggencarkan langkah pencegahan penyebaran malaria di Desa Kuala Selat, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah penyemprotan insektisida di rumah-rumah warga untuk memberantas nyamuk penyebab penyakit tersebut.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Labkesmas Batam, Balai Kesehatan Kerja (BKK) Dumai, Inhil, Pekanbaru, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Inhil.
"Penyemprotan insektisida residu ini kami lakukan sebagai langkah pencegahan. Insektisida yang digunakan bersifat tahan lama dan efektif membunuh nyamuk," ujar Musfardi Rustam, fungsional epidemiologi madya Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kamis (17/10/2024).
Selain penyemprotan, petugas juga menaburkan larvasida di kolam dan genangan air untuk mencegah perkembangan jentik nyamuk. Langkah ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran malaria.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut memberikan dukungan dengan menyerahkan 500 lembar kelambu, 30 kg insektisida, dan 100 kg bio-larvasida.
Bantuan tersebut disalurkan untuk penanganan malaria di Inhil dan Rokan Hilir (Rohil), yang saat ini masih berada dalam zona merah malaria.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan kabupaten terkait juga memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi peningkatan kasus dengan menyiapkan tim medis lokal untuk memberikan pengobatan cepat dan mencegah penularan lebih lanjut.
Meski secara nasional jumlah kasus malaria telah menurun, beberapa wilayah di Riau, seperti Inhil dan Rohil, masih menghadapi ancaman penyakit ini.
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Dengan langkah cepat dan dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan
wabah malaria di wilayah ini bisa segera teratasi. Masyarakat pun
diharapkan bisa kembali beraktivitas dengan aman dan sehat, tanpa
kekhawatiran akan ancaman penyakit berbahaya ini.