RIAUMANDIRI.CO - Berdasarkan data tertanggal 25 Oktober 2024, Kementerian Pekerjaan Umum menyisakan 129 paket pekerjaan di Tahun Anggaran 2024 yang belum terlaksanakan lantaran masih dalam proses lelang.
Dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian PU, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti berharap proses lelang untuk paket pekerjaan yang tertunda itu dapat segera diselesaikan mengingat akhir tahun anggaran yang semakin dekat.
Novita berharap agar Kementerian PU segera melaksanakan pekerjaan-pekerjaannya sesuai perencanaan agar target pembangunan dapat tercapai maksimal.
“Tadi lelang-lelang yang terakhir ini belum selesai. Saya berharap sekali segera dikejar karena waktunya sudah sedikit. Takutnya nggak bisa tercapai target pembangunan yang maksimal,” tutur Novita dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian PU di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan agar pekerjaan yang menjadi target tidak seharusnya dikerjakan dengan terburu-buru. Ia lantas menekankan bahwa pekerjaan yang dilakukan harus maksimal juga dalam segi kualitas, jangan sampai dikerjakan dengan kualitas yang tidak maksimal.
“Keburu-buru pekerjaannya sehingga hasilnya pun kurang maksimal gitu. Apalagi nanti musim hujan, hasilnya nanti gampang jeblok seperti jalan, jembatan, jalan tol. Kalau hujan nanti baru dikerjain udah nyoplok lagi, ntar lobang lagi. Yang ada nanti duitnya turun tapi pekerjaannya kurang maksimal. Apalagi ditemuan juga ada masalah jalan tol yang prosesnya masih belum sesuai target,” singgungnya.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, legislator Dapil Jawa Tengah VIII ini juga sempat berkeluh kesah lantaran acap kali terhambat di jalan yang seharusnya bebas hambatan alias jalan tol. Novita yang selalu menempuh perjalanan darat dari Jakarta ke dapilnya di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap dan sebaliknya, berkali-kali ikut dalam antrean lantaran dampak dari seringnya perbaikan jalan yang dilakukan.
Sebelumnya, Novita juga sempat menyinggung capaian realisasi Program Padat Karya/ Infrastruktur Berbasis Masyarakat tahun 2024. Merujuk pada paparan Menteri PU, realisasi keuangan dari program tersebut baru mencapai 54,83% atau senilai Rp5,61 triliun dari Rp10,23 triliun yang dianggarkan. Sedangkan target serapan tenaga kerja untuk program ini juga masih berada pada level 73,09% arau 338.858 orang dari target 463.557 tenaga kerja.
“Padat Karya itu, capaiannya baru segitu. Padat Karya ini kan penting Pak untuk masyarakat. Jadi bisa mengangkat perekonomian bahkan kalau Padat Karya ini banyak orang-orang kita yang bisa ikut kerja. Dengan waktu yang singkat ini saya berharap sekali ini bisa dikejar supaya bisa terserap semuanya kemudian bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan pembangunannya juga maksimal,” tutur Novita.
Program Padat Karya/ Infrastruktur Berbasis Masyarakat pada tahun 2024 terbagi menjadi empat bagian, yaitu Sumber Daya Air, Jalan dan Jembatan, Permukiman serta Perumahan.
Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Menteri PU dalam rapat tersebut, per tanggal 25 Oktober 2024 Kementerian PU telah mencapai serapan anggaran sebesar Rp101,58 triliun atau 60.83% dari total pagu 2024 senilai Rp166,99 triliun. Sedangkan untuk realisasi fisik telah mencapai 66,13% dari rencana-rencana yang ditargetkan. (*)