Senducare, Obat Tradisional Sembuhkan Luka Produk Mahasiswa di Riau

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 10:26 WIB

Riaumandiri.co - Mahasiswa UNRI dari Kompetisi Mahasiswa Pengusaha (KMP) menciptakan obat luka dari bahan organik bernama Senducare.

Obat tersebut diambil dari daun Senduduk. Senduduk [Melastoma malabathricum] merupakan tumbuhan liar yang bunganya bermahkota ungu. 

Orang Sunda meyebutnya harendong, di Jawa namanya kluruk atau senggani, dan di Sumatera dikenal senduduk.

Tanaman khas perkampungan ini memiliki khasiat sebagai obat luka. Juga, digunakan sebagai obat sakit gigi, penyembuhan dan penguatan rahim bagi wanita yang baru melahirkan dengan meminum air rebusan.

Ketua KMP UNRI Senducare, Rosa Amelia mengatakan daun Senduduk dimanfaatkan lantaran banyak menjadi semak, sehingga perlu rasanya dipakai untuk sebagai nilai ekonomis dan pengobatan. 

"Daun ini banyak semak tak bermanfaat kami olah itu ternyata masyarakat banyak menggunakan obat luka dan sariawan," katanya. 

Ia menjelaskan pengolahan obat tersebut dimulai dari pengeringan daun kemudian dicuci setelah itu digiling. 

Setelah digiling, daun Senduduk tersebut dicampurkan dengan aquades hingga mendapatkan ekstrak, kemudian ekstrak tersebut dilakukan sentrifugasi. 

Setelah sentrifugasi, obat Senducare didapat dalam bentuk larutan berwarna coklat seperti betadine. "Kami cari artikel itu obat luka untuk pengolahan dilakukan di rumah produksi," katanya. 

Ia menyebut bentuk produk Senducare menyediakan spray dan tetes dengan kemasan yang memudahkan pengguna. 

"Bentuknya spray sama tetes, marketingnya baru mahasiswa UNRI tapi sudah coba masukan ke media sosial," sebutnya. 

Terkait pengurusan BPOM dan Halal, timnya saat ini tengah mengurus perizinan tersebut. 

"Ada mengurus BPOM agak susah untuk halal kuotanya sudah habis dan berbayar dan belum tentu dapat," ungkapnya. 

Saat ini penjualan obat sudah ada yang membeli, dan ditargetkan 50 obat per bulan. 

"Karena baru 4 bulan jadi baru dua yang terjual, Juli pengumuman dan lulus pendanaan, tapi target kita 50 obat per bulan," katanya. 

Uji klinis obat tersebut telah dipercaya masyarakat tradisional untuk sebagai obat luka, baik digigit pacet, gatal, maupun sariawan. 

"Diuji klinis atau uji lab belum karena memang banyak bukti fisik dan masyarakat tradisional di tempat saya itu jadi obat, seperti petani luka, itu nanti digigit pacet dan ternyata memang cocok untuk obat luka," katanya. 

Menurutnya obat dari daun Senduduk belum ada yang membuatnya. "Saya cari google belum ada yang membuat obat luka ini pertama, merknya Senducare," katanya. 

Dalam proses pembuatans saat ini tidak ada kendala, lantaran tumbuhan Senduduk tidak begitu tinggi dan mudah dibudidayakan. 

"Senduduk kecil dan rendahnya kalau tinggi kan harus manjat dulu cuman permasalahannya tinggal di penjualannya saja," kata Rosa. 

Keunggulan dari Senducare yakninya penggunaan pada kulit yang dingin dan cepat meresap pada luka. 

Selain itu Senducare terbuat dari seratus persen bahan organik tanpa adanya bahan kimia.

"Keunggulan terus dia biasanya dari produk kimia kalau obat luka, nah ini seratus persen alami, dia dingin cepat meresap di luka yang ada," sebutnya. 

Rencana kedepan tim bakal membuat inovasi kemasan biar mudah dan membuat produk dalam bentuk cream. "Kalau bisa buat bentuk cream untuk selanjutnya," katanya. 

Bagi para konsumen yang ingin membeli produk Senducare bisa DM Instagram @senducaree_herbal atau menghubungi kontak person 0812-7551-7805.

Harga yang ditawarkan produk Senducare cukup terjangkau, untuk Senducare Spray harganya Rp 15.000 per botol sedangkan Senducare tetes harganya Rp 20.000 per botol.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler