JAKARTA (HR)-Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar kubu Munas Bali, Idrus Marham, menyebut bahwa pihaknya dan kubu Munas Jakarta telah sepakat untuk melakukan islah. Bila tidak ada aral melintang, penandatanganan islah antara kedua kubu akan dilakukan pada pekan ini.
Langkah ini merupakan solusi bagi partai berlambang pohon beringin itu, agar para kadernya di daerah, bisa ikut maju dan bersaing dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, yang akan digelar Desember 2015 mendatang.
"Konsep dari JK (Jusuf Kalla, red) sudah diparaf Aburizal, kemudian dua hari setelah itu diparaf Agung sehingga keduanya sudah setuju. Tinggal formalitas penandatanganan yang akan dilakukan pekan ini," ujar Idrus, dalam jumpa pers di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Rabu (27/5).
Dikatakan, penandatanganan islah merupakan kesepakatan kedua pihak atas empat poin
rekomendasi yang disampaikan politisi senior Golkar, Jusuf Kalla. Baik kubu Ical maupun Agung, sama-sema sepakat Partai Golkar dapat mengikuti Pilkada serentak dan mengedepankan kepentingan rakyat yang lebih besar dengan mengikuti pilkada serentak. Kedua kubu juga sepakat menyelesaikan persoalan tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.
Adapun empat poin rekomendasi yang disampaikan JK, pertama, kedua kubu sepakat untuk mengedepankan kepentingan yang lebih besar sehingga dapat dipastikan Golkar menjadi peserta pilkada.
Kedua, masing-masing kubu sepakat membentuk tim yang akan menangani langkah persiapan Pilkada, termasuk melakukan penjaringan calon kepala daerah. Ketiga, tim akan merumuskan kriteria untuk menjadi dasar pasangan calon yang diusung oleh partai. Keempat, pasangan calon akan mendapat persetujuan DPP Partai Golkar sesuai aturan yang berlaku.
Menurut Idrus, keempat poin kesepakatan akan dilaksanakan dengan tetap mengacu pada Undang-Undang Pilkada, Undang-Undang Partai Politik, Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan mengacu pada putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada 18 Mei lalu.
Segera Dipertemukan
Sementara itu, sebagai tindak lanjut dari kesepakatan islah tersebut, Wapres JK berencana mempertemukan Ical dan Agung pada Jumat, (29/5) besok.
"Ical baru ke luar negeri, nanti kembali, Jumat," ujar JK.
JK juga menganggap kedua kubu Partai Golkar sudah sepakat untuk islah. Sebelumnya, Kalla sudah bertemu dengan Agung dan Aburizal secara terpisah. Agung dan Aburizal menemui Kalla di rumah dinas Wakil Presiden di Jakarta dalam hari yang berbeda.
Setelah pertemuan itu, kedua kubu sepakat untuk mendaftarkan Partai Golkar ikut Pilkada serentak. Soal siapa nantinya yang akan menandatangani berkas pendaftaran pilkada, kubu Agung menyerahkan sepenuhnya ke KPU untuk menentukan.
Namun Idrus Marham mengisyaratkan, kepengurusan yang berhak dipakai untuk pendaftaran Pilkada adalah kubu Aburizal Bakrie. Sebab, PTUN telah memutuskan bahwa kepengurusan Golkar dikembalikan ke hasil Munas Riau 2009. Namun, bagaimana pastinya, akan dibahas lebih lanjut dalam proses islah terbatas yang telah disepakati kedua kubu. Sebaliknya, kubu Agung juga tetap bersikeras bahwa Agung tetap menjabat sebagai Ketum.
Baik kubu Agung maupun kubu Aburizal akan segera menunjuk tim terdiri dari tiga orang untuk membahas masalah ini.
Jangan Sampai tak Ikut
Harapan agar kubi Ical dan Agung bisa segera berdamai, juga dilontarkan Presiden ketiga RI, BJ Habibie. Hal itu dilontarkannya saat bertemu pengurus dua kubu Partai Golkar di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu siang kemarin.
"Beliau (Habibie) hanya nitip satu itu saja agar Golkar jangan sampai tidak ikut pilkada," kata Sekjen Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Zainuddin Amali.
Dalam pertemuan itu, kata Amali, pihak Agung Laksono hanya diwakili dirinya, sementara kubu Aburizal Bakrie diwakili Sekjen Idrus Marham dan Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga.
Amali menambahkan, baik kubu Aburizal maupun Agung setuju dengan usulan yang disampaikan Habibie. Namun, dalam pertemuan itu, tidak dibahas mengenai islah permanen. Habibie hanya menyampaikan agar kedua kubu memikirkan bagaimana cara agar Golkar dapat ikut Pilkada serentak.
"Tidak, belum masuk ke sana (islah permanen). Beliau tidak menyampaikan itu. Tapi, beliau menyampaikan tolong dipikirkan supaya Partai Golkar ikut Pilkada. Jadi, belum bicara jauh sampai ke sana," ujarnya. (bbs, kom, ral, sis)