Riaumandiri.co - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berencana akan menggandeng BNN untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar.
"Kita akan ada pertemuan dengan BNN untuk sosialisasi," kata Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal, Rabu (2/10.
Sosialisasi tersebut salah satunya menjelaskan dampak negatif dan pentingnya menjauhi narkoba.
Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa mengungkapkan, sudah tiga bulan Kota Pekanbaru menjadi ladang perdagangan narkoba.
Hal itu juga dibuktikan dengan banyaknya pengedar maupun bandar yang ditangkap beberapa waktu yang lalu.
"Pekanbaru hampir tiga bulan menjadi ladang perdagangan narkoba, kita harapkan kepala sekolah (kepsek) lakukan sosialisasi," katanya.
Sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut, pelajar bisa mengetahui sejak dini bahwa narkoba itu dilarang peredaran maupun pemakaiannya.
Dikabarkan sebelumnya, Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi memimpin pemusnahan narkoba sabu 83,47 Kg serta 43.651 butir pil ekstasi senilai Rp96,5 Miliar. Turut dihadirkan 12 orang tersangka sindikat peredaran jaringan internasional, Senin (30/9).
Kegiatan ini dilangsungkan di halaman Mapolda Riau. Hadir juga di lokasi perwakilan dari Gubernur Riau dan beberapa orang perwakilan dari instansi terkait, Kabid Humas Kombes Pol Anom Karbianto dan Dirresnarkoba, Kombes Pol Manang Soebeti serta tamu undangan lainnya.
Belasan tersangka yang diamankan adalah inisial MA (52), AS (32), MH (52), RZ (52), MS (52), BF (52), JA (32), NA (34), VR (43), BM (40), RD (36) dan KR (26).