1.120 Kasus, Pemkab Rohil Tekan Penularan Malaria

Rabu, 02 Oktober 2024 - 10:46 WIB

Riaumandiri.co - Menindaklanjuti angka penularan wabah malaria yang semakin berkembang pesat, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) untuk membersihkan lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan.

Disampaikan Sekda Rokan Hilir, Fauzi Efriza, menindaklanjuti semakin tingginya angka penularan wabah malaria, Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir bersama pihak terkait telah melakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor pada pekan yang lalu. 

"Alhamdulillah kita sudah melaksanakan rakor lintas sektoral bersama stakeholder yang ada serta forkopimda, kepala OPD juga dalam hal penanggulangan serta evaluasi kegiatan pada populasi malaria di Kabupaten Rokan Hilir khususnya di daerah terdampak," jelas Sekda, Senin (1/10).

Diakui Sekda, penularan wabah malaria saat ini sudah menunjukkan angka yang cukup tinggi, yakni  sebanyak 1.120 kasus dan yang tertinggi di Kecamatan Pasir Limau Kapas. 

"Dan jumlah kasus segitu bukan angka yang sedikit," tambahnya. 

Kendati sebelumnya Kabupaten Rokan Hilir pada beberapa waktu lalu tepatnya 25 April 2018 lalu mendapat sertifikat eleminasi dari Menteri Kesehatan. Namun, pada tanggal 28 Desember 2021, Bupati Rohil mengeluarkan Surat Keputusan Luar Biasa Malaria untuk Kecamatan Pasir Limau Kapas dan Kecamatan Kubu Babussalam.

"Mengingat status ini sudah darurat, maka kami berharap BNPB pusat, Kemenkes, BPBD dan Dinas Kesehatan Provinsi serta para balai kesehatan dari Kota Dumai dan seluruh stakeholder untuk menekan angka penyebaran kasus penyakit malaria di Rohil, khususnya di Kecamatan Pasir Limau Kapas," harapnya. 

Diakui Sekda Fauzi, ada beberapa langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalam memutus angka penyebaran Malaria, seperti melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat terkait pencegahan penyakit malaria, melakukan Fogging dan pembagian kelambu secara gratis kepada masyarakat. 

"Namun nyatanya wabah ini terus berkembang, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan pola hidup masyarakat yang hidup di pesisir dan berawa," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rohil, Ners Afrida berharap masyarakat di daerah terdampak wabah malaria dapat bekerja sama dengan semua pihak dan dapat mengikuti arahan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan dan dinas terkait dalam menanggulangi wabah tersebut. 

"Lingkungan yang tidak bersih serta berawa membuat wabah malaria ini sulit ditekan. Oleh karena itu kami berharap kepada masyarakat agar dapat bersama-sama menanggulangi malaria ini dengan merubah pola hidup seperti tidur memakai kelambu, harus memakai baju saat tidur dan tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan genangan air serta membersihkan lingkungan rumah dari tempat bernaungnya nyamuk malaria," imbaunya. 

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler