Diduga Ini Sebab Terbakarnya Gedung PUPR Pekanbaru

Jumat, 20 September 2024 - 15:39 WIB

Riaumandiri.co - Gedung PUPR yang berada di Tenayan Raya yang terbakar saat ini masih dalam masa pemelirahaan AC, plafon dan pengecatan. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi saat meninjau langsung kebakaran pada Jum'at (20/9) siang. 

"Hanya saja sedang pemeliharaan AC, tadi penjelasan sekretaris perkim lagi ada pemelirahaan AC dan pengecatan ini tak tau," katanya. 

Sekda juga menjelaskan bahwa gedung PU tersebut memiliki arsip yang sangat penting mengenai tata ruang RT RW. 

Saat ini Pemko masih memprioritaskan dokumen dokumen dan kendaraan Dinas yang masih dapat diselamatkan. 

"Yang paling depan ruang tata ruang, ada dokumen tata ruang RT RW dan lain lain, mungkin prioritas nya disitu, dan nanti di lantai 4 bisa terselamatkan," ujar Indra Pomi. 

Sekdako menyebut kebakaran berasal dari plafon lantai 5 kemudian api menjalar ke bagian yang lainnya. 

"Laporan kebakaran di lantai 5 ternyata yang terbakar itu atapnya, dari dalam plafon juga jatuh api, seksrag kebakaran nya melebar ke lantai 4 , lantai 4-5 , ini penyebab nya belum tau, yang jelas coba periksa labfor," ungkap Sekda. 

Ia menambahkan kejadian kebakaran tersebut menjelang shalat jum'at. 

"Ini kan tadi sebelum shalat jum'at sekitar jam 11 ada , mudah mudahan padam, kita kerahkan kendaraan pemadam, minta dukungan pihak lain bisa membantu ini," sebutnya.

Hingga berita ini diturunkan, api masih menjalar ke lantai tiga di bawahnya dan pemadam masih berjibaku memadamkan api. 

Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa tampak telah datang ke lokasi kejadian. 

Dishub mengerahkan mobil yang memiliki tangga untuk memudahkan akses pemadam ke lantai atas. 

Terakhir, Indra Pomi menyebut gedung tersebut berisi bahan yang mudah terbakar, seperti kertas dan cat. 

"Sebenarnya gak ya, tentu alat perkantoran, kertas dan lain lain, hanya saja atapnya catnya gampang terbaksr, kalau ditiup angin cepat, dan asbes, ada ruangan kabid bina marga da lain lain, kota tunggu saja," tutupnya.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler