SIMPANG AMPEK (HR)-Si jago merah mengamuk di Pasar Simpang Ampek, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Selasa (26/5) sekitar pukul 08.30 WIB. Akibatnya, satu orang meninggal dunia dan sekitar 10 petak toko habis terbakar. Sementara, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Informasi di lapangan menyebutkan, korban meninggal dunia bernama Tika (17). Ia terperangkap di dalam toko sekaligus tempat tinggal orangtuanya. Tika yang sehari-hari hidup di atas kursi roda, tidak bisa menyelamatkan diri dari kepungan api. Ketika ditemukan, jasadnya sudah dalam kondisi hangus.
Saat peristiwa itu terjadi, kedua orangtuanya, Inen (45) dan ayah Iril (50), kebetulan tidak berada di rumah, karena pergi berjualan ke Pasar Batang Linkin. Diduga Tika tinggal bersama dua adiknya yang berumur 12 dan 9 tahun. Namun ketika api membesar, kedua adiknya keluar rumah pula.
Kebakaran kemarin menghanguskan sekitar 11 petak kios. Api dengan cepat melalap bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu. Tidak banyak barang-barang korban yang bisa diselamatkan.
Api baru bisa dipadamkan sekitar 2 jam kemudian, setelah 4 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan BPBD Pasaman Barat ke lokasi, ditambah 1 unit water canon Polres Pasaman Barat.
Akibat kebakaran itu, Pasar Simpang Ampek yang beraktivitas setiap hari lumpuh.
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Try Wahluyo, dugaan sementara penyebab kebakaran karena korsleting dari salah satu toko. Karena toko berjejer rapat sehingga api menjalar ke toko-toko lain yang berada disebelahnya.
"Aktivitas pasar sementara berhenti, para pedagang trauma, juga sibuk menyelamtkan dagangan," katanya.
Dia sebutkan kerugian kebakaran itu diperkirakan ratusan juta. Tapi BPBD Pasaman Barat masih melakukan pendataan di lapangan. "Secara rici dan pasti kerugian belum dapat kita sampaikan, namun taksiran sementara ratusan juta, " katanya.
Sementara itu, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Toto Fajar Prasetyo melalui Kapala Kesatuan Intelkam Polres Pasaman Barat, AKP. Muzhendra mengatakan, sejumlah personil kepolisian juga diturunkan untuk memadamkan api dan melakukan pertolongan terhadap korban kebakaran.
"Api cepat melalap, mungkin karena bangunan sudah tua dan pintu serta jendela toko masih banyak kayu," katanya. (h/dka)