RIAUMANDIRI.CO - Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau, H Erisman Yahya MH, bersama Kepala Bidang Layanan Kepemudaan, Helfandi SE MSi, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Layanan Pemuda 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) di Yogyakarta pada Senin (5/8/2024).
Acara ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI, Prof Dr HM Asrorun Niam Sholeh MA, dan Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum. Tujuan utama dari Rakornas ini adalah untuk menyerap masukan dalam penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) 2025-2029.
Agenda utama yang dibahas dalam Rakornas Layanan Pemuda adalah keberlanjutan bidang kepemudaan yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 serta evaluasi implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD).
"Pentingnya Rakornas ini dalam proses penyusunan acuan untuk menentukan program dan kegiatan kepemudaan yang berkelanjutan," ujar Kadispora Riau, Erisman Yahya.
Rakornas ini juga bertujuan untuk menekankan pentingnya analisis tajam dalam mengidentifikasi akar permasalahan dan menentukan pihak-pihak yang harus terlibat dalam solusi. Tidak hanya melibatkan Kementerian/Lembaga (K/L) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tetapi juga pentahelix yang melibatkan sektor swasta, akademisi, media, masyarakat, dan pemuda itu sendiri.
Dalam Rakornas, Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, memberikan arahan bahwa Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk kepemudaan tidak boleh hanya menjadi daftar kegiatan semata. Fokus harus pada sinergi, kolaborasi, dan korelasi dalam menyelesaikan isu-isu kepemudaan di tingkat nasional dan daerah.
Kemenko PMK juga menyoroti pentingnya Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi isu-isu yang dihadapi oleh pemuda. IPP menjadi alat penting untuk mencermati akar permasalahan dan menentukan stakeholders kunci, yaitu instansi atau individu yang berkepentingan dan memiliki pengaruh terhadap hasil akhir.
Sebagai contoh, isu pemuda merokok tidak bisa hanya dilihat dari sisi kesehatan atau sosialisasi saja. Perlu diteliti dari sisi budaya, pengasuhan keluarga, dan ekonomi untuk mengetahui siapa stakeholders yang harus diajak kerja sama dalam mengatasi masalah tersebut.
Partisipasi Dispora Riau dalam Rakornas
Sebelumnya, menjelang keberangkatan, Dispora Riau mengikuti Rakornas Layanan Pemuda 2024 di Yogyakarta. Kadispora Riau, Erisman Yahya, melalui Kabid Pemuda, Helfandi, akan berpartisipasi memberikan masukan yang akan dijadikan acuan Rencana Aksi Nasional (RAN) 2025-2029. Rakornas ini memiliki makna strategis untuk keberlanjutan program pemuda di Tanah Air dan dihadiri oleh seluruh Dispora se-Tanah Air.
Helfandi menyebutkan beberapa agenda penting yang akan menjadi bahan pembahasan, di antaranya terkait dengan keberlanjutan kepemudaan yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029. Selain itu, evaluasi terkait implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) baik di tingkat daerah maupun nasional juga menjadi fokus utama.
Proposal Masukan dari Daerah
Helfandi juga menambahkan bahwa dalam Rakornas di Yogyakarta, pemerintah pusat sudah menerima proposal masukan dan pendapat atau usulan dari daerah untuk acuan Rencana Aksi Nasional (RAN) 2025-2029. Provinsi Riau sendiri sudah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) tahun 2023-2024, yang mana di akhir 2024 nanti akan dilihat hasilnya dari program-program RAD tersebut.
Dengan adanya Rakornas ini, diharapkan dapat tercipta sinergi dan kolaborasi yang lebih baik antara berbagai pihak dalam menyelesaikan isu-isu kepemudaan di Indonesia.(adv)