Riaumandiri.co - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, resmi dilantik menjadi pemimpin sementara Bangladesh pada Kamis (9/8) waktu setempat.
Yunus berjanji membawa Bangladesh kembali ke demokrasi, usai aksi unjuk rasa besar oleh mahasiswa mengakhiri 15 tahun kekuasaan perdana menteri Sheikh Hasina.
Di hadapan para pemimpin politik dan masyarakat sipil, Yunus bersumpah untuk menegakkan, mendukung, dan melindungi konstitusi.
"Hari ini adalah hari yang mulia bagi kami. Bangladesh telah menciptakan hari kemenangan baru. Bangladesh telah memperoleh kemerdekaan kedua," kata Yunus, seperti dikutip AFP.
Dia menyerukan pemulihan ketertiban di negara Asia Selatan itu, setelah melalui berminggu-minggu aksi demonstrasi yang menewaskan sebanyak 455 orang.
"Menegakkan hukum dan ketertiban adalah tugas utama kita. Kita tidak akan bisa melangkah maju, jika tidak memperbaiki situasi penegakan hukum dan ketertiban," kata dia.
"Seruan saya kepada masyarakat adalah jika kalian percaya kepada saya, maka pastikan tidak akan ada serangan terhadap siapa pun dan di mana pun, di negara itu. Setiap orang adalah saudara kita, tugas kita adalah melindungi mereka," imbuhnya lagi.
Selain pelantikan Yunus, belasan anggota kabinet juga turut mengambil sumpah. Dua di antaranya adalah pemimpin utama kelompok Mahasiswa Melawan Demokrasi, Nahid Islam dan Asif Mahmud.
Pemerintah sementara Bangladesh diisi oleh sipil, kecuali satu orang purnawirawan brigadir jenderal.
Sheikh Hasina mundur dari kursi PM dan kabur ke luar negeri, usai dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Militer kemudian menyetujui tuntutan mahasiswa agar Yunus memimpin pemerintahan sementara.