Riaumandiri.co - Seluas 70 hektare lahan padi Gogo direncanakan akan ditanam Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru.
Hal itu merupakan arahan langsung dari Kementerian Pertanian untuk ditanam di seluruh wilayah Indonesia termasuk Kota Pekanbaru.
"Ini arahan langsung dari Kementerian Pertanian untuk menanam padi Gogo khususnya di Kota Pekanbaru,"ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru Muhammad Firdaus, Rabu (7/8).
Saat ini Distankan tengah melakukan perluasan areal tanam (PAT) optimalisasi lahan dan penambahan areal tanam. "Ada PAT optimalisasi lahan dan penambahan areal tanam," katanya.
Produksi penanaman padi Gogo mampu menghasilkan 6 ton beras per satu hektare untuk dapat dikonsumsi masyarakat kota Pekanbaru. "Produksinya 6 ton satu hektare," lanjut M.Firdaus.
Pengembangan lahan pertanian untuk padi Gogo saat ini masih dilakukan pembersihan lahan maupun dilakukan perawatan dengan cara pemberian pupuk maupun penggemburan tanah.
Lanjutnya saat ini sudah ada 10 hektare yang telah bisa digunakan untuk produksi padi Gogo.
"Saat ini sudah ada 10 hektare padi Gogo dan akan terus kita berkembang dan melakukan pembersihan lahan dan perawatan nya," sambungnya.
Padi Gogo cocok untuk seluruh kawasan dan perkotaan lantaran tak butuh curah hujan yang tinggi dan tidak memerlukan irigasi yang khusus.
"Padi Gogo mampu hidup di dataran tinggi, tak butuh curah hujan yang tinggi dan irigasi khusus," ungkap Kadistankan.
Sekretaris Distankan Kota Pekanbaru, Junaidi menambahkan pengembangan padi Gogo akan bekerja sama dengan perusahaan perkebunan
Daerah yang akan ditanami itu telah ditetapkan disetiap kecamatan terutama daerah pinggiran Kota Pekanbaru.
"Ini tugas dinas kita yakninya pertanian, ada pagi Gogo yang dj setiap kecamatan terutama pinggiran itu harus ada," sebut Junaidi.
Ia mengungkap bahwa perlu adanya anggaran untuk subsidi pemupukan pertanian maupun perkebunan di Kota Pekanbaru.
Perlu diketahui Program tumpang sisip padi gogo merupakan salah satu upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Program ini diluncurkan dengan fokus utama pada penanaman padi disela-sela tanaman lain yang sudah ada di lahan pertanian, khususnya pada perkebunan kelapa sawit.