Riaumandiri.co - Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) yang telah beroperasi dan sejak dilantik beberapa hari silam mendapatkan respon dari sejumlah kalangan.
Diantaranya Pendiri Paguyuban Rental Riau dan Sumbar yang anggotanya ada 152 orang, Agus Eko, menurutnya pemberlakuan supeltas perlu peninjauan kembali agar tidak menimbulkan kekacauan nantinya di jalan raya.
"Perlu ditinjau kembali karena berpotensi menimbulkan kekacauan di jalan raya," sebut Agus.
Menurutnya apabila supeltas tidak dibekali dengan manajemen pengaturan lalu lintas atau pengawasan yang ketat, hal ini membuat supeltas tak resmi turut serta dalam pengaturan lalu lintas.
"Kalau tanpa pengawasan yang ketat akan membuat pak ogah semakin merajalela, nantinya ada individu yang merasa berhak mengatur lalu lintas tanpa adanya kompetensi justru memperparah kemacetan di jalan raya," sebutnya.
Pengendara, Andi, menilai supeltas sangat berguna, yakninya dapat memperluas lapangan pekerjaan.
"Kalau nilai plusnya ada ya, menambah lapangan pekerjaan," sebutnya.
Namun, apabila tidak dibarengi dengan pengawasan yang ketat, dikhawatirkan nantinya menimbulkan kemacetan.
"Harusnya diawasi ya, karena nanti kalau tidak, itu hasil pelatihannya nanti sia sia saja," katanya.
Dirlantas Kombes Pol Taufiq Lukman memastikan supeltas yang berada di U-turn tidak akan memungut kepada pengendara
"Kami sudah pastikan tidak ada lagi pungutan kepada pengendara," tegas Kombes Taufiq.
Dirlantas Polda Riau juga telah memberikan pelatihan, pembinaan terkait pengaturan lalu lintas dan akan melakukan evaluasi kinerja supeltas selama sebulan ini.