PEKANBARU (HR)-Saat memasuki dalam Stadion Utama Riau, Imam Nahrawi tampak terkejut dan langsung menggeleng-gelengkan kepala. Betapa tidak, sebagai salah satu stadion terbaik yang dimiliki Indonesia, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan dan tidak terawat.
Menpora Imam Nahrawi pada Sabtu (23/5) menyempatkan diri meninjau stadion yang berada di komplek Universitas Riau tersebut. Saat melaksanakan kunjungan ke Bumi Lancang Kuning.
Kedatangan Imam Nahrawi ini disambut langsung Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan sejumlah pejabat jajaran di Pemerintahan Provinsi Riau.
Imam Nahrawi mengaku prihatin dengan kondisi Stadion Utama Riau yang berharga triliunan rupiah tapi tidak terawat tersebut. Dia bahkan sempat menggeleng-gelangkan kepalanya, keheranan.
Betapa tidak, rerumputan di dalam stadion terlihat setinggi lutut anak-anak. Tidak hanya itu, Menpora bahkan terlihat mencabuti tanaman putri malu yang sudah meninggi.
"Aduh, ini stadionnya bagus tapi tak terawat begini. Jangan sampai pembangunan yang menggunakan uang rakyat ini jadi sia-sia," kata Menpora, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Sabtu (23/5).
Imam Nahrawi pun berharap agar eks tempat penyelenggaraan pembukaan PON XVII tersebut jangan sampai rusak. Kemudian Menpora juga meminta kepada Plt Gubri agar persoalan hutang piutang yang masih mengganjal dapat dicarikan solusi secepat mungkin.
"Semua persoalan saya kira pasti bisa dicarikan apa solusinya. Jangan sampai terbengkalai seperti ini. Saya kira cepatlah diselesaikan, inikan pembangunannya menggunakan uang rakyat, nilainya tak sedikit," ungkap Menpora.
Perawatan stadion terkendala hutang ratusan miliar yang tak kunjung tuntas sejak 2012 lalu. Akibatnya, stadion berkapasitas 45 ribu kursi itu belum diserahterimakan kepada Pemprov yang berujung tak adanya anggaran perawatan stadion.
Dalam kesempatan itu, Imam Nahrawi berharap Plt Gubri segera menuntaskan persoalan Stadion Utama Riau ini.
"Saya berharap hal ini segera dibenahi dan dicarikan solusi. Apalagi ini merupakan salah satu aset terbaik kebanggaan masyarakat Riau dan Indonesia pada umumnya," cetusnya.
Pantauan di lokasi, ketinggian rumput dan semak dilapangan Stadion sudah mencapai lutut anak-anak. Tak hanya itu, kondisi bagian dalam stadion juga terlihat kusam.
Bangunan stadion yang selama ini terbengkalai, akibat hutang yang belum dilunasi Pemprov Riau kepada KSO.
DPRD Dukung Pemprov
Beberapa waktu lalu, DPRD Riau mendukung penuh Pemerintah Provinsi Riau untuk melunasi kekurangan bayar Stadion Utama Riau kepada pihak Kerja Sama Oprasi (KSO) pembangunan stadion utama Riau.
"Kita tentu akan mendukung sepenuhnya kalau proses audit yang dilaksanakan sudah selesai dan memang informasinya audit sudah selesai dilakukan," jelas Sekertaris Komisi E DPRD Riau, Markarius Anwar.
Sehingga menurutnya, tidak menutup kemungkinan pelunasan kekurangan bayar tersebut akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2015 ini. Sehingga ke depan Stadion yang sudah banyak menyedot APBD Riau ini nantinya bisa difungsikan dan dimanfaatkaan.
"Sudah banyak dana yang tersedot untuk pembangunan. Jadi, kita sangat mendorong supaya cepat diselesaikan sehingga ivent regional, nasional dan internasional bisa ditarik dan dilaksanakan di Riau. Kalau ini sudah bisa dilakukan tentu imbasnya akan meningkat nanti perekonomian masyarakat. Kemudian hotel-hotel juga maju," papar wakil rakyat daerah pemilihan Siak-Pelalawan ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara DPW PKS Provinsi Riau ini juga menjelaskan Komisi E juga sudah melakukan tinjauan terhadap venue-venue eks pelaksanaan PON Riau tahun 2012 lalu.
"Sudah kita lihat semua venue tersebut dan untuk perawatan memang sudah cukup. Kecuali Stadion Utama Riau itu, kalau di stadion itu yang terakhir kita lihat rumut panjang. Kalau kita duduk saja bisa tertutupi," sebutnya.
Seperti diketahui, sesuai dengan hasil audit yang dilakukan sisa hutang Provinsi terhadap KSO sekitar Rp 244 milyar. Rencananya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, akan menganggarkan anggaran untuk membayar sisa hutang pembangunan Stadion Utama tersebut, di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD P) 2015, sebesar Rp244 miliar.
Besarnya anggaran tersebut merupakan hasil audit dari tim teknis dari Universitas Riau, yang diminta oleh Dispora Riau untuk mengaudit hasil pengerjaan stadion utama, yang sudah digunakan pada perhelatan PON XVIII lalu, yang dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO), di antaranya, PT Waskita, PT Adikarya, dan PT Pembangunan Perumahan (PP).
Awalnya sisa hutang Pemprov Riau yang diminta oleh KSO sebesar Rp266 miliar. Namun setelah di audit sisa hutang Riau kepada KSO sebesar Rp244 miliar. Dan pihak KSO juga telah bertemu dengan pihak Dispora dan menyetujui hasil audit dari tim audit yang ditunjuk oleh Dispora Riau.(hrc/yuk)