Malang nian nasib Ade (bukan nama sebenarnya, red), siswa Sekolah Dasar di kelurahan Wonorejo kecamatan Marpoyan Damai ini, telah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan ibu tirinya.
Saat ini sang bocah masih merasakan sakit hampir disekujur tubuhnya. Tak terima atas kejadian itu, Suparno ayah kandung korban akhirnya melaporkan istri barunya tersebut ke polisi.
Suparno melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Pekanbaru, setelah sang istri yang telah tiga tahun dinikahinya tersebut ketahuan memukuli sang bocah pada Jumat (22/5).
Saat ini ES (23) harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan dengan aparat berwajib, lantaran diduga telah menganiaya anak tirinya Ade.
Terungkapnya kasus ini bermula saat Suparno menjemput buah hatinya pulang sekolah. Dalam perjalanan, Ade bercerita jika dirinya kerap dipukuli ES, yang tak lain ibu tirinya. Akibat perlakuan ES tersebut, sang bocah mengalami nyeri hampir disekujur tubuhnya.
\Penganiayaan ini dialami Ade di sebuah warung, tak jauh dari rumahnya. Waktu itu, bocah malang ini hendak pergi sekolah, namun entah apa menjadi pemicunya, ES langsung memukuli Adek dengan menggunakan sutil (penyaring minyak makan,red).
Tak puas dengan pemukulan itu, ES kemudian menendang perut Ade hingga ia jatuh tersungkur. Ternyata aksi kejam sang ibu tiri belum usai, perempuan muda yang sudah dirasuki setan ini pun kembali menganiaya Ade yang sedang menangis menahan sakit.
ES kemudian menjambak kepala si anak lalu membenturkannya ke lemari, hingga menyebabkan kepala sebelah kiri korban bengkak. Sementara itu, mata kaki sebelah kanan dan kiri terluka akibat pukulan penyaring minyak makan.
"Dugaan penganiayaan ini dilakukan terlapor pada saat ayah korban sedang tidak berada di rumah. Terlapor informasinya menikahi ayah korban sejak tiga tahun belakangan, karena istri sebelumnya sudah meninggal dunia," ujar Wakasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP YE Bambang Dewanto, Sabtu (23/5).
Setelah mendengar semua cerita anaknya, ayah kandung korban langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Dan saat ini aparat penyidik tengah mengumpulkan kesaksian.
"Kita sudah melakukan visum terhadap korban. Selanjutnya kita akan panggil beberapa saksi terkait dugaan penganiayaan itu," tukas Bambang.(grc/yuk)