Riaumandiri.co - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Jalan Cut Nyak Dien menghiasi trotoar maupun sepanjang Jalan Cut Nyak Dien.
Setiap malam kawasan ini selalu dipadati anak muda yang ingin _hang out_ bersama, dan menghabiskan waktu untuk hanya sekedar bercerita.
Pantauan lapangan pada Sabtu (27/7) malam kendaraan memadati setiap sudut Jalan Cut Nyak Dien, para pedagang tampak sedang sibuk memasak dan menjajakan dagangnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, PKL yang di Gubernuran tak ada masalah, malahan ia menyebut hal tersebut seperti Malioboro nya Pekanbaru.
"Bisa dijadikan Malioboro nya Pekanbaru," sebut Zul, pada Minggu (28/7/2024).
Kehadiran kuliner malam street food berdampak positif bagi perekonomian dan UMKM berkembang.
"Bahwa dengan kehadiran kuliner malam di area belakang kantor Gubernur, membawa dampak positif bagi perekonomian," ungkap Zul.
Lanjutnya area seputaran kantor Gubernur dijadikan street food untuk mengurangi balap liar dan aksi jambret yang sering terjadi.
"Di seputaran wilayah tersebut tidak ada lagi balap liar yang bisa menimbulkan korban jiwa, dan juga aksi jambret di wilayah itu juga tidak ada lagi," kata Zul.
Hanya menurutnya tinggal penataan pedagang dan perlu dikelola secara baik. "Tinggal penataan dan dikelola dengan baik saja lagi," singkatnya.
Selain itu jadwal operasional dan tata pengelolaan parkir perlu diatur, agar kawasan tersebut tidak mengalami kemacetan.
Sampah juga menurutnya PKL harus sadar terhadap tanggung jawabnya.
Terakhir tentunya ia ingin ada regulasi dan SOP terkait pengelolaan PKL di Gubernuran tersebut.
"Harus diatur regulasi dan SOP nya, sehingga tidak ada lagi yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban," sebut Zul