PEKANBARU (HR)-Setelah menjalani perawatan intensif dalam beberapa tahun terakhir, akhirnya mantan Asisten III Setdaprov Riau, Hardy Djamaluddin tutup usia, Sabtu (23/5) pukul 03.00 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
Saat jatuh sakit, Hardy langsung dirawat dan posisinya diisi sementara oleh Indrawati Nasution (Kepala BKAD Riau). Ternyata sakit yang dideritanya semakin hari semakin parah, yang membuat dirinya harus dirawat lama.
Namun saat dalam masa perawatan, kesehatan Hardy sedikit membaik, bahkan dirinya sempat beberapa hari untuk kembali beraktivitas di Kantor Gubernur Riau. Namun kala itu dirinya datang ke Kantor Gubernur Riau menggunakan masker, tidak bisa sedikit pun kena asap rokok.
Namun itu tidak berlangsung, Hardy kembali harus dirawat di Jakarta. Itu juga yang membuat beliau tidak ikut dalam seleksi jabatan eselon di Lingkungan Pemprov Riau tahun ini.
"Almarhum menghembuskan napas terakhir pukul 03.00 WIB tadi. Kami tentunya sangat kehilangan sosok almarhum yang selama ini telah memberikan kontribusi dan pengabdiannya di Pemprov Riau," Kepala Biro Humas Setdaprov Riau Darusman, Sabtu (23/5).
Hardy bin Djamaluddin OK Djah lahir 9 Desember 1958 di Tanah Putih, Rokan Hilir. Alrmarhum meninggalkan satu istri bernama Rasmelia dan sepasang anak bernama Utari Asmelia serta Randy M Djamal.
Jenazah almarhum tiba di bandara Sultan Syarif Kasim II pukul 12.45 WIB setelah sebelumnya diterbangkan dari Jakarta pukul 10.25 WIB menggunakan Pesawat Garuda.
Terlihat sejumlah pejabat dan mantan pejabat, tokoh masyarakat hadir di kediaman duka. Diantaranya mantan Bupati Rohil Wan Thamsir Hasyim, mantan Sekdaprov Riau Wan Syamsir Yus, Kepala Bappeda Siak Yandrana, anggota DPRD Riau Asri Auzar, Erizal muluk, Asisten I Setdaprov Riau Ahmad Syah Harofie, ibu Plt Gubri Sisilita.
Jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Gajah Mada Pekanbaru untuk disemayamkan dan dimandikan.
Pada pukul 15.00 WIB, diantarkan ke pemakaman di TPU Harapan Raya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.(yuk)