Riaumandiri.co - Disperindag Kota Pekanbaru mendapati kurangnya pasokan MinyaKita saat melakukan pengecekan ketersediaan minyak goreng itu ke distributor.
Kekurangan ini yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Para pedagang menjual Minyakita ukuran satu liter Rp16 ribu hingga Rp17 ribu. Padahal, HET Minyakita masih di angka Rp14 ribu per liter.
"Cuma karena memang pasokan. Pasokan dari pabrik ke distributor itu kurang jauh," kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Kamis (25/7).
Menurutnya, pihaknya sudah mendatangi langsung para distributor di Kota Pekanbaru. Mereka mengeluhkan pasokan Minyakita yang dikirim ke distributor kurang dari pabrik.
Jadi, Minyakita yang ada di pasaran saat ini sebagian besar bukan berasal dari distributor Pekanbaru. Namun, dari distributor sejumlah daerah seperti Medan, Sumatra Utara. Harga modal yang dijual dari luar Pekanbaru juga tinggi.
Pedagang mendapat harga modal Rp15 ribu dari distributor luar Pekanbaru, sehingga pedagang menjual kembali dengan harga Rp16 ribu atau Rp17 ribu per liter.
"Kami sudah laporkan ke dinas Perindag Provinsi. Nanti tindaklanjut provinsi akan memanggil pihak pabrik terkait kurangnya pasokan ke distributor," terang Ami, sapaan akrabnya.
Ami menegaskan, bahwa HET Minyakita belum ada kenaikan dari pemerintah pusat. Para pedagang diminta untuk menjual minyak goreng tersebut sesuai dengan HET lama yakni Rp14 ribu per liter.
"Karena Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nya belum keluar. Jadi masih harmonisasi untuk HET baru ini, belum naik," pungkasnya.