Riaumandiri.co - Jalan Melur yang berada di Kecamatan Sukajadi rusak akibat galian PDAM. Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto bersama Pj Walikota Pekanbaru Risnandar meninjau beberapa jalan tersebut.
Jalan tersebut sendiri merupakan daerah dengan kepadatan aktivitas perekonomian, tak ayal masyarakat sekitar protes dengan rusaknya jalan.
Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa menyebut dirinya tak melarang terkait pembongkaran maupun perbaikan yang ada.
Namun ia menjelaskan agar perbaikan tersebut harus ada asuransi dan juga tanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan dari pembangunan.
"Prinsipnya tidak melarang, begitu bongkar harus ada asuransi, bongkar harus perbaikinya sama dengan sebelumnya," kata Risnandar kepada wartawan pada Kamis (25/7).
Menurutnya pihak PDAM, maupun yang akan membangun harus menyiapkan subsidi untuk bisa memperbaiki ulang jalan yang rusak.
"Caranya mereka subsidi, kalau tidak diperbaiki dengan uang subsidi itu, biar uangnya kita saja yang pakai, untuk itu saya rapatkan dulu, buat mekanisme aturannya," katanya.
Menurut Risnandar, selama ini proyek yang berjalan hanya tambal sulam, tentunya ini menjadi pertanyaan nantinya bagi masyarakat khususnya di Jalan Melur.
"Karena selama ini perbaiki, bongkar, itu cuma tamb sulam, nanti masyarakat bertanya, kok proyeknya main tambal sulam," ungkapnya.
Oleh karenanya setiap kegiatan BUMD, provider pada prinsipnya menyiapkan anggaran untuk memperbaiki galian. "Setiap kegiatan BUMD provider harus menyiapkan anggaran pada prinsipnya, dan menutup sesuai dengan bentuk awal," kata Risnandar.
Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto berjanji akan memperbaiki jalan Melur pada bulan Oktober mendatang. "InsyaAllah ya bu kita perbaiki bulan Oktober, tuntas," kata SF Hariyanto kepada warga.
Warga Jalan Melur, Artimustofa, mengatakan Jalan Melur hampir lima tahun tidak diperbaiki.
Kerusakan jalan tersebut dikarenakan galian PDAM. "Gara gara galian PDAM yang tak pernah terselesaikan," ungkap Arti.
Ia mengatakan sehabis menggali, PDAM tak pernah melanjutkan perbaikan, hanya menimbun dengan pasir. "Selesaikan galian, timbun pasir, lalu pergi," katanya.
Selain jalan Rusak, daerah Jalan Melur juga banyak ruko bandel yang tak memiliki box culvert.
"Yang kedua parit paritnya banyak ruko tak punya box culvert, jadi banjirnya tinggi, terutama disini jalan," katanya.