Dimas (4,5 tahun), putra pasangan Gimun (41) dan Ani (36) warga Dusun Kumu Deli RT 03/RW 04 Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, sudah 3 tahun menderita penyakit infeksi hati. Namun tetangga dan masyarakat sekitar menduga Dimas mengidap penyakit busung lapar.
Dimas anak ke-5 dari 7 bersaudara itu kondisinya terlihat lemah dan perutnya besar, pergelangan lengan dan kakinya kecil, tidak normal seperti anak berusia 4 tahun seumurannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter saat dirujuk di salah satu rumah sakit Bukittinggi, yang biayanya berasal dari bantuan warga sekitar, Dimas menderita penyakit infeksi hati.
“Dari hasil pemeriksaan dokter Dimas mengidap penyakit infeksi hati. Namun untuk melanjutkan pengobatannya, kami tidak punya uang lagi. Untuk saat ini kami hanya berharap Pemerintah memberikan bantuan untuk kesembuhan dimas. Karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja kami susah," tutur Ani, sedih yang dijumpai, Jumat (22/5).
Melihat kondisi Dimas yang saat ini dalam kondisi lemah, Ani dan suaminya Gimun, hanya bisa pasrah akan nasib anaknya Dimas. Soalnya Gimun, tidak memiliki pekerjaan tetap yang menghasilkan banyak uang.
”Suami saya kerjanya petani karet. Hasil yang diterima hanya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per minggunya. Untuk makan saja tidak cukup,” ujarnya.
Semetara itu, berdasarkan pengakuan tetangganya Baginda Sipiongot (55), dia menduga Dimas terkena penyakit busung lapar karena sering melihat Dimas kelaparan. Bahkan Baginda Sipiongot mengaku terus membantu keluarga Dimas untuk membeli beras.
“Saya kadang merasa iba dan sedih lihat anak itu (Dimas), dia jarang makan bahkan kadang dia kelaparan. Sehingga saya menduga anak itu kena busung lapar. Kadang saya sering juga bantu orang itu kasih beras," jelas Baginda Sipiongot.
Keluarga Gimun dan Ani bersama ke-7 anaknya tinggal di sebuah rumah kontrakan berukuran lebih kurang 5x7 meter. Secara kasat mata rumah yang ditempati keluarga susah ini dinilai masih jauh dari kata layak, untuk ditempati oleh istri dan 7 orang anak. ***