DUMAI (HR)-Meski berkali-kali ditangkap, diduga masih saja ada pemain yang lolos memasok bawang merah ilegal tanpa dilengkapi dokumen, dari luar negeri ke Kota Dumai secara sembunyi. Terkait itu, Satpolair Polres Dumai menggelar operasi pencegahan selama 24 jam penuh serta membangun pos pemantau baru.
Kasat Polair Polres Dumai, AKP Yudhi Franata terkait lolos bawang ilegal, meminta kerjasama dengan awak media untuk berbagi informasi. Pihaknya mengaku sudah berupaya mencegah masuknya bawang ilegal dan barang impor lain yang dilarang masuk ke Dumai.
“Upaya pencegahan sudah kita laksanakan. Pengerahan dua unit kapal patroli dibagi menjadi dua bagian barat dan timur. Patroli ini rutin selama 24 jam penuh,” ujar Kasat Polair Polres Dumai, AKP Yudhi Franata, belum lama ini.
Dijelaskan Kasat, selain itu guna memaksimal pengawasan, pihaknya akan mengajukan provosal pembangunan pos di area PT Diamon Timber, Kelurahan Senepis, Kecamatan Sei Sembilan, agar pemantauan perairan lebih efektif.
Informasi berhasil dirangkum, pada Rabu (20/5) lalu disinyalir puluhan ton bawang ilegal transit Malaysia, kembali diseludupkan ke Kota Dumai. Tumbuhan sejenis umbi lapis itu masuk melalui Sungai Dumai, dan langsung masuk ke dalam gudang sembako di Gang Sentul, Jalan Sukajadi, Kecamatan Dumai Selatan.
Lanjut Kasat, tidak hanya pengawasan terhadap masuknya barang ilegal seperti bawang merah tanpa dokumen dan barang dilarang lain, Satuan polisi perairan (Satpolair) juga bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran.
Untuk menghindari kecurigaan terhadap petugas, Satpolair Polres Dumai mengaku masih membutuhkan informasi dan mengajak bersama-sama melaksanakan giat patroli perairan.
Pencegahan kriminalitas perairan Dumai juga dilakukan dengan cara menjalin komunikasi melalui radio kepada kapal asing. Hal sama juga diberlakukan terhadap kapal domestik. Bahkan penyebaran stiker kepada masyarakat pesisir dan kapal pun dilakukan.
“Dengan fasilitas dan personil yang minim, jajaran Satpolair Polres Dumai tetap berupaya maksimal dalam pengawasan masuknya barang ilegal dan pengamanan perairan Dumai. Terutama keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab Satpolair,” tambah Kasat.***
Kasat Polair Polres Dumai, AKP Yudhi Franata terkait lolos bawang ilegal, meminta kerjasama dengan awak media untuk berbagi informasi. Pihaknya mengaku sudah berupaya mencegah masuknya bawang ilegal dan barang impor lain yang dilarang masuk ke Dumai.
“Upaya pencegahan sudah kita laksanakan. Pengerahan dua unit kapal patroli dibagi menjadi dua bagian barat dan timur. Patroli ini rutin selama 24 jam penuh,” ujar Kasat Polair Polres Dumai, AKP Yudhi Franata, belum lama ini.
Dijelaskan Kasat, selain itu guna memaksimal pengawasan, pihaknya akan mengajukan provosal pembangunan pos di area PT Diamon Timber, Kelurahan Senepis, Kecamatan Sei Sembilan, agar pemantauan perairan lebih efektif.
Informasi berhasil dirangkum, pada Rabu (20/5) lalu disinyalir puluhan ton bawang ilegal transit Malaysia, kembali diseludupkan ke Kota Dumai. Tumbuhan sejenis umbi lapis itu masuk melalui Sungai Dumai, dan langsung masuk ke dalam gudang sembako di Gang Sentul, Jalan Sukajadi, Kecamatan Dumai Selatan.
Lanjut Kasat, tidak hanya pengawasan terhadap masuknya barang ilegal seperti bawang merah tanpa dokumen dan barang dilarang lain, Satuan polisi perairan (Satpolair) juga bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran.
Untuk menghindari kecurigaan terhadap petugas, Satpolair Polres Dumai mengaku masih membutuhkan informasi dan mengajak bersama-sama melaksanakan giat patroli perairan.
Pencegahan kriminalitas perairan Dumai juga dilakukan dengan cara menjalin komunikasi melalui radio kepada kapal asing. Hal sama juga diberlakukan terhadap kapal domestik. Bahkan penyebaran stiker kepada masyarakat pesisir dan kapal pun dilakukan.
“Dengan fasilitas dan personil yang minim, jajaran Satpolair Polres Dumai tetap berupaya maksimal dalam pengawasan masuknya barang ilegal dan pengamanan perairan Dumai. Terutama keselamatan pelayaran merupakan tanggung jawab Satpolair,” tambah Kasat.***