Riaumandiri.co - Olahraga panahan paling diminati masyarakat ketika berolahraga di Stadion Utama Riau, Minggu (14/7).
Pemilik panahan, Armen menjelaskan olahraga ini mampu melatih kefokusan dan kesabaran saat menarik pelatuk anak panah.
"Panahan ini dia melatih kesabaran kita, kefokusan kita, kan pas menarik pelatuk ini kita butuh sabar untuk menariknya, dan fokus pada target bidikan," kata Armen saat memperagakan alatnya.
Ia juga menyebut olahraga panahan merupakan salah satu Sunnah Rasulullah saat pergi berperang.
"Ketika akhir zaman nanti teknologi sudah tidak mumpuni lagi, sehingga makanya Rasulullah menyarankan tiga olahraga, diantaranya berenang, panahan, dan berkuda," ungkapnya.
Olahraga panahan juga mampu melatih kekuatan otot tangan saat melepas pelatuk anak panah. "Mampu juga melatih otot lengan," singkatnya.
Saat mempraktekkan, Menurutnya panah tersebut dapat ditarik kuat pada jarak 10 meter lebih.
"Kalau ini kan kuat penariknya, makanya dia bisa jauh panahnya itu melesat, dan itu bisa sampai Stadion itu, kira kira 18 meter adalah," ujar Armen.
Gerakan melepas tali busur dilakukan dengan merilekskan jari-jari yang digunakan sebagai penarik. Teknik yang baik dilakukan dengan kekuatan penuh yang diberikan dari tali pada busur yang digunakan. Sebab kekuatan maksimal akan mencegah tali bergetar.
"Kalau melepas busur itu jangan tegang, soalnya kalau tegang busur itu bisa kehilangan arah, terus juga jangan sampai lemas, karena nanti jaraknya tidak jauh jadinya," kata Armen.
Armen menyewakan panahan nya hanya 15 anak panahan untuk Rp 15.000 dan 25 panahan untuk Rp 25.000.
Olahraga tersebut tampak pantauan lapangan sangat diminati masyarakat saat berolahraga di Stadion Utama Riau.
Salah satu masyarakat yang mencoba olahraga panahan menyebut ia suka karena saat melepas anak panah ada kepuasan tersendiri ketika mencapai point 10.
"Kalau panahan kan ada beberapa target point, ketika mencapai titik tengah itu 10 nilainya, kemudian lingkaran terluar itu nilainya 1 paling rendah," kata Andre saat mencoba panahan milik Armen.