Riaumandiri.co - Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) direncanakan dimulai pembangunannya pada 1 Agustus 2024 mendatang.
TPST yang terletak di Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat posisinya berada jauh dari pemukiman dan jalan yang diakses sebagian aspal dan sebagian jalan tanah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi menyebut sampah adalah sahabat yang mesti dikelola dengan baik, bisa menghasilkan pundi pundi Rupiah.
"Dahulu jargonnya adalah mari kita perangi sampah, ternyata itu tak relevan lagi, sekarang jargonnya adalah sampah adalah sahabat kita, mesti kita kelola dengan baik," kata Indra Pomi.
Produksi sampah Kota Pekanbaru per hari yakninya 0,7 kg per orang dan 900 ton sampah yang harus dikelola.
"Memang Pekanbaru ini perlu kita sampaikan, produksi sanpah itu 0,7 kg per orang per hari, kalau 1,2 juta orang di Pekanbaru, maka ada diperkirakan 900 ton sampah, dan ini harus kita lakukan pengelolaan," sebutnya.
Indra Pomi menjelaskan sampah plastik yang dihasilkan manusia dan dibuang ke TPA dapat menghasilkan mikro plastik yang dapat menyebabkan kanker.
"Kalau plastik dia ada mikro plastik, ini dapat mendorong pertumbuhan sel kanker dan kesehatan termasuk pernafasan," kata Indra Pomi.
Selain masalah kesehatan, saat ini penduduk dunia hingga 8 miliar, Indra sebut daya dukung lingkungan bumi mulai berkurang.
Ia mencontohkan ketika masa Covid 19, ekonomi lagi berkurang, namun penutupan lapisan ozon pun meningkat.
"Ekonomi memang menurun, tapi lobang ozon kita menutup," klaimnya.
Saat ini ia berharap agar sampah yang berasal dari rumah tangga, industri dapat bernilai jual tinggi.
"Harapannya dari rumah sudah bisa kita pilah menjadi sampah kompos dan bernilai jual, dan dapat dikelola jadi kerajinan," harap Sekda.
Target yang ditetapkan Pemerintah Pusat kepada daerah untuk mereduksi sampah plastik yakninya sebesar 30%.
Indra Pomi berharap agar TPST yang dibangun bisa mengurangi 100 ton sampah