TELUK KUANTAN (HR)-Hujan deras yang terjadi Kamis (21/5) dan Jumat (22/5) dini hari membuat ratusan rumah warga dan puluhan hektare lahan perkebunan terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di Petapahan, Gunung Toar merendamkan 151 rumah.
Selain menggenangi pemukiman masyarakat, banjir bandang membuat akses jalan tergenang air seperti di Ciberlin Kari, air juga menggenangi jalan Nasional. Hal yang sama juga terjadi di depan stadion Sport Center Teluk Kuantan, dan beberapa jalan menuju RSUD Teluk Kuantan.
Kepala Desa Aidil Fitra, Jumat (22/5) mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Guntor dan sekitarnya membuat air sungai Petapahan meluap, dan menggenangi 151 rumah warga di Petapahan.
Terparah berada di tepi Sungai Petapahan, tinggi air mencapai pinggang orang dewasa. "Yang paling parah tergenang rumah yang berada di pinggir sungai, tingginya mencapai sepinggang," katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, kondisi Sungai Petapahan tidak seperti biasanya, air yang menggenangi ratusan rumah warga bercampur lumpur pekat, sehingga warga kesulitan membersihkan rumah.
Dampak kerusakan lingkungan akibat PETI disebut-sebut menjadi salah satu penyebab air sungai bercampur lumpur menggenangi rumah masyarakat.
Sementara di Sinambek, Sungai Jering pantauan di lapangan, terlihat air mulai surut, dan masyarakat mulai membersihkan sisa-sisa lumpur yang menggenangi rumah mereka. Di Sungai Rumbio Kari puluhan hektare lahan perkebunan tergenang banjir. (rob)