RIAUMANDIRI.CO - Kementerian BUMN mendorong penerapan digitalisasi berbasis internet of things (IoT) di seluruh Regional di bawah Sub Holding PTPN IV PalmCo sebagai bagian dari optimalisasi produksi serta hilirisasi.
Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Faturohman mengatakan bahwa digitalisasi seperti yang diterapkan PTPN IV Regional III yang meliputi sisi on-farm maupun off-farm merupakan masa depan perkebunan kelapa sawit dalam menjawab beragam tantangan di masa mendatang.
"Saya menilai Corporate dashboard yang diterapkan di sini (PTPN IV Regional III) memberikan manfaat besar, terutama dari sisi peningkatan efisiensi serta berpengaruh dalam pengambilan keputusan strategi yang tepat serta real time berdasarkan data yang akurat," kata Fatur saat mengunjungi Corporate Dashboard PTPN IV Regional III didampingi Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa serta Region Head Regional III Rurianto, belum lama ini.
Corporate dashboard merupakan perangkat informasi teknologi terintegrasi yang tersambung pada seluruh operasional perusahaan untuk selanjutnya ditampilkan melalui monitor ukuran besar di Region Office PTPN IV Regional III. Corporate Dashboard tersebut secara efektif telah dimanfaatkan perusahaan sejak empat tahun terakhir dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam semangat transformasi sejak perusahaan itu bernama PTPN V.
Fatur mengakui bukan hal yang mudah untuk mentransformasi perusahaan yang memiliki ribuan karyawan serta budaya konservatif yang melekat selama puluhan tahun serta menjalankan unit bisnis yang menyebar di berbagai wilayah di Bumi Lancang Kuning.
Namun, melalui pendekatan digitalisasi yang sejalan dengan penguatan sistem manajemen yang tepat, perusahaan mampu melakukan perubahan begitu masif sebagai akselerator transformasi. Peta jalan digital yang disusun sejak empat tahun lalu juga terus berjalan secara berkesinambungan hingga membawa perusahaan memasuki era industri 4.0.
Untuk itu, ia menilai bahwa keberhasilan penerapan digitalisasi tersebut dapat menjadi pilot project untuk diterapkan ke seluruh regional di bawah PTPN IV PalmCo, salah satu Sub Holding dari Perkebunan Nusantara III (Persero) yang mengelola perkebunan kelapa sawit terluas di dunia.
"Saya kira ini sangat luar biasa. Apa yang sudah disajikan oleh tim PTPN IV Regional III ini sangat penting dan bisa diduplikasi serta replikasi ke region lain. Sehingga apa yang diharapkan dari program digitalisasi di semua PTPN, terutama di bawah kendali PalmCo bisa diaplikasikan di kebun-kebun seluruh bisnis unit PalmCo," harapnya.
"Sebagai perusahaan milik negara, PTPN terbukti advance dalam mengoptimalkan produksi melalui implementasi digitalisasi, mekanisasi, serta pendekatan dekarbonisasi yang efektif dan efisien, disamping tentu juga perlu terus menerus menjaga integritas," lanjut dia.
PTPN IV Regional III sendiri saat ini telah dalam fase terakhir penerapan Integrasi E-Plantation. Integrasi itu meliputi Dashboard Berbasis Web GIS fase II, computerized maintenance management system, partial integration SAP dan digitalized initiatives lainnya.Penerapan transformasi digital merupakan keharusan sebagai upaya menambah kapasitas sumber daya manusia, meningkatkan efektivitas pengawasan dan evaluasi, serta efektifitas pengambilan keputusan.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menjelaskan bahwa saat ini digitalisasi menjadi bagian penting dalam operasional setiap regional perusahaan, meski dia menyebut tetap terdapat sejumlah tantangan, terutama dari sisi pemerataan sumber daya manusia yang harus diselesaikan.
"Kita selalu berupaya menjadikan program dan inovasi yang sukses di satu regional sebagai pilot project untuk diterapkan dan disesuaikan di regional lainnya. Termasuk digitalisasi, dekarbonisasi, juga sawit rakyat yang berhasil diterapkan di Regional III ini," tuturnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa PTPN IV Regional III menempatkan digitalisasi sebagai akselerator. Sejak 2019 lalu, peta jalan digital yang disusun dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Sampai saat ini, PTPN V dalam fase integrasi penuh digital melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung 2024 mendatang," paparnya.
Hasilnya, perusahaan mampu meningkatkan kinerja secara signifikan yang dibuktikan dengan peningkatan efisiensi serta berhasil mencatatkan kinerja finansial tertinggi sepanjang sejarah selama tiga tahun berturut-turut.
Selanjutnya, berdasarkan penilaian INDI 4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) yang dilaksanakan Kementerian BUMN, PalmCo Regional 3 menjadi salah satu perusahaan klaster Perkebunan dengan kesiapan matang menuju digitalisasi era industri 4.0.
Sejumlah inovasi IoT yang dihasilkan perusahaan menjadi acuan bagi berbagai anak perusahaan Holding Perkebunan seperti Millena (Mill Excellence Indicator) atau pemantau operasional pabrik berbasis sensorik, Intank Control atau pemantau penyimpanan crude palm oil (CPO) di tangki simpan secara real time.
Selanjutnya, PalmCo juga memiliki Fleet Management sebagai alat untuk pelacak angkutan CPO dari pabrik menuju pelabuhan, FOSS Nir yang merupakan IoT untuk pemeriksaan kualitas CPO dan memantau kehilangan secara cepat. Kemudian terdapat Suplesi DAN, Autotec, serta terakhir Nusaklim yang merupakan pemantau cuaca di perkebunan secara tepat waktu.
“PalmCo telah memiliki pondasi yang sangat kuat. Insya Allah tugas kita adalah memastikan seluruh peta jalan yang telah ditetapkan berjalan sesuai waktunya,” demikian Jatmiko.(rls/nan)