Penetapan itu berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga RI beberapa waktu lalu. Dua nama ini selanjutnya akan ditempatkan di Provinsi Bengkulu dan Kalimantan Utara.
Dari keterangan yang disampaikan Kadispora Riau, H. Erisman Yahya, yang didampingi Kabid Layanan Kepemudaan, Helfandi, S.E., M.Si., Kamis (27/6), menyebutkan bahwa Zhulvan Wahyudi dan Anharin Najwa merupakan bagian dari 10 nama usulan Dispora Riau berdasarkan hasil seleksi PPAN 2024 tingkat provinsi akhir Mei lalu.
Seleksi tingkat nasional diikuti 295 orang dari 36 provinsi, dan hasilnya yang lulus ditetapkan 70 orang.
Kadispora Riau juga menjelaskan bahwa program PPAN merupakan kegiatan strategis dalam menjalin persahabatan antarpemuda.
Program ini merupakan wahana bagi pemuda memperluas wawasan dan cara berpikir, baik dalam pergaulan antarpemuda Indonesia maupun antarnegara dalam kerangka kerja sama internasional.
Adanya seleksi ini diharapkan pemuda/pemudi Riau nantinya menjadi peserta PPAN Tahun 2024, dapat menjadi duta Provinsi Riau dan harus mampu mempromosikan Riau secara luas terhadap potensi-potensi yang dimiliki.
Diakui, seleksi nasional Program Pertukaran Pemuda Antarprovinsi dilakukan sangat ketat secara daring. Seleksi nasional PPAP terdiri dari Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Tenaga Ahli Menteri (TAM) untuk urusan Diaspora dan Kepemudaan, Analis Kebijakan Ahli Muda, perwakilan Purna Prakarya Muda Indonesia, Alumni PPAP, Ketua dan anggota tim Fasilitasi Pemuda Kader dalam kegiatan Nasional dan Internasional, serta perwakilan Indonesian Youth Diplomacy (IYD).
Adapun komposisi dewan juri dibagi dalam 3 bagian. Untuk bagian pertama atau Room 1 mencakup Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional/Tenaga Ahli Menteri (TAM). Room 2: Ketua tim Fasilitasi Pemuda Kader dalam kegiatan Nasional dan Internasional; Alumni PPAP; dan perwakilan Indonesian Youth Diplomacy (IYD). Dan Room 3: Anggota tim Fasilitasi Pemuda Kader dalam kegiatan Nasional dan Internasional; Alumni PPAP; dan perwakilan Indonesian Youth Diplomacy (IYD).
Tim Seleksi dalam hal ini memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait program yang akan dijalankan di tempat penempatan, pengetahuan terkait kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga terhadap Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), dan isu-isu kepemudaan.
Seleksi ini dinilai cukup berat dan diperlukan wawasan luas dalam menjawab pertanyaan ini.
Sebelumnya, Kadispora mengatakan seleksi PPAN bertujuan mencari putra-putri terbaik daerah untuk mewakili tingkat nasional. Dari 20 peserta perwakilan kabupaten/kota yang ikut seleksi, panitia seleksi menetapkan 10 nama yang dinilai mempunyai kemampuan dan kecerdasan terbaik.
"Kita berharap kegiatan ini menjadi bagian peningkatan kualitas sumber daya manusia," jelasnya.
Adapun 10 nama tersebut: Arham Najwa (Putri, Bengkalis), Rahma Nurfadilah (Putri, Pekanbaru), T. Nurul Suhada (Putri, Rokan Hilir), Sesp Wilda Sarandi (Putri, Pelalawan), Yeni Yusneti (Putri, Indragiri Hilir), Fernando Simamora (Putra, Rokan Hilir), Intan Ervan Fauzar (Putra, Pelalawan), M. Rusydy (Putra, Kepulauan Meranti), Rigo Oktaviandi (Putra, Kuantan Singingi), dan Zhulvan Wahyudi (Putra, Pelalawan).