Riaumandiri.co - Sebanyak 7.111 orang siswa mendaftar secara online di hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Pekanbaru
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, Rabu,(26/6). Dari jumlah tersebut, partisipasi pendaftar terbanyak mengambil jalur zonasi dengan jumlah 5,769 siswa.
Kemudian, 526 siswa mendaftar di jalur afirmasi, 477 siswa mendafatr di jalur prestasi akademik, dam 155 siswa lainnya mendaftar di jalur perpindahan tugas orang tua.
"Alhamdulillah PPDB di hari pertama ini berjalan lancar. Hingga petang jelang malam ini terdata 7.111 siswa yang mendaftar melalui website ppdbpekanbaru.id," kata Abdul Jamal.
Sesuai jadwal, PPDB SMP negeri akan berlangsung hingga 29 Juni 2024 mendatang. Bagi orangtua calon peserta didik yang mengalami kendala saat mendaftar bisa langsung berkonsultasi ke sekolah tujuan.
"Biasalah, kalau di hari pertama itu memang banyak yang mendaftar. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah itu sekitar 12.000 lah yang akan mendaftar. Kalau ada kendala, silahkan datang ke sekolah langsung," imbuhnya.
PPDB SMP negeri di Kota Pekanbaru sendiri diikuti sebanyak 56 sekolah yang terdiri dari 52 SMP negeri dan 4 SMP swasta.
Keempat SMP swasta yang ikut PPDB tersebut di antaranya SMP Islam YLPI Pekanbaru, SMP Taruna Satria Pekanbaru, SMP Tri Bhakti, serta SMP Telekomunikasi Pekanbaru
Selain di sekolah, orangtua calon peserta didik juga bisa berkonsultasi ke kantor Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru di Jalan H Samsul Bahri, Kelurahan Sungai Sibam, Kecamatan Binawidya.
"Jadi kalau memang tidak bisa (mendaftar), langsung saja ke sekolah, kita bantu. Di dinas juga ada orang (petugas pelayanan PPDB)," jelas Jamal.
Seperti diketahui, jauh sebelum PPDB SMP itu dimulai, Disdik Pekanbaru sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah SMP swasta sebagai upaya mengatasi minimnya daya tampung Sekolah Menengah Pertama Negeri.
Calon peserta didik baru yang tidak diterima di sekolah negeri, Disdik akan menyalurkannya ke sekolah sasta yang sudah bekerja sama tersebut.
Keistimewaannya, peserta didik baru tak perlu membayar uang pangkal, uang pembanguan, dan tidak membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
"Itu kami minta syaratnya. Tidak bayar uang pangkal dan pembangunan," terang Jamal.
Langkah itu diharapkan bisa menjadi alternatif untuk menampung peserta didik yang tidak lolos PPDB SMP negeri. Apalagi jumlah tamatan SD di Pekanbaru tidak sebanding dengan kuota SMP negeri.
"Mereka bisa mendaftar di SMP swasta yang sudah kita ajak kerjasama," ulasnya.
Kerjasama itu juga membantu agar sekolah swasta juga terisi pada tahun ajaran baru. Jamal mengajak kerjasama ke seluruh SMP swasta sehingga uang pembangunan di sana ditiadakan.
Berkaca dari tahun 2023 kemarin, dari 45 SMP negeri yang ada di Pekanbaru, hanya dapat menampung sekitar 9 ribu siswa.