Siak Hulu (HR)-Bupati Kampar, H Jefry Noer, mengatakan, ada lima syarat orang yang mau hidupnya sukses, pertama jadikan segala kegiatan hidup sebagai ibadah, rajin sedekah, cintai pekerjaan, disiplin dan hindari pekerjaan yang mubazir atau sia-sia.
Hal ini disampaikan Bupati Jefry, ketika penutupan Angkatan VII sekaligus pembukaan Angkatan VIII pelatihan petani dan pelaku agribisnis tahun 2015 di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (21/5).
"Setelah tamat dan pulang ke rumah, jangan tunggu modal ditangan, karena sedang mengajukan pinjaman modal usaha, tetapi lakukan apa yang dapat dikerjakan saat ini, seperti mengolah tanah, membuat kandang ternak yang bahannya bisa didapat dari lingkungan sekitar kampung kita dan banyak lagi," ujarnya.
"Nanti pihak bank atau pemimpin pemerintah yang meninjau ke rumah yakin dengan upaya dan tekad kita, tentu tergugah hati untuk segera membantu percepatan memiliki modal usaha bahkan tidak tertutup kemungkinan pemimpin mau menjaminkan pinjaman modal usaha petani itu, kalau upaya kita sudah serius seperti itu," tambahnya.
Untuk itu, ia berharap peserta serius mengikuti Diklat Pertanian terpadu agar dapat menyerap ilmunya kemudian setelah pulang ke rumah segera berusaha jangan tunggu waktu karena keberhasilan itu ditangan sendiri.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan, Aliman Makmur, mengatakan, pelatihan bagi para petani dan masyarakat miskin dilaksanakan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dalam memutus mata rantai kemiskinan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penguatan individu masyarakat untuk mengambil peluang usaha yang sangat banyak terbuka saat ini.
Perwakilan peserta angkatan VIII P4S yang tamat, Sugiarto, menyampaikan ucapan terima kasih, dari yang selama ini tidak tahu bagaimana cara suntik ikan, cara tanam terlebih ketika studi banding ke alumni yang sudah mampu mendapat hasil perbulannya sebesar 150 juta. (rls/humas)
Hal ini disampaikan Bupati Jefry, ketika penutupan Angkatan VII sekaligus pembukaan Angkatan VIII pelatihan petani dan pelaku agribisnis tahun 2015 di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (21/5).
"Setelah tamat dan pulang ke rumah, jangan tunggu modal ditangan, karena sedang mengajukan pinjaman modal usaha, tetapi lakukan apa yang dapat dikerjakan saat ini, seperti mengolah tanah, membuat kandang ternak yang bahannya bisa didapat dari lingkungan sekitar kampung kita dan banyak lagi," ujarnya.
"Nanti pihak bank atau pemimpin pemerintah yang meninjau ke rumah yakin dengan upaya dan tekad kita, tentu tergugah hati untuk segera membantu percepatan memiliki modal usaha bahkan tidak tertutup kemungkinan pemimpin mau menjaminkan pinjaman modal usaha petani itu, kalau upaya kita sudah serius seperti itu," tambahnya.
Untuk itu, ia berharap peserta serius mengikuti Diklat Pertanian terpadu agar dapat menyerap ilmunya kemudian setelah pulang ke rumah segera berusaha jangan tunggu waktu karena keberhasilan itu ditangan sendiri.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan, Aliman Makmur, mengatakan, pelatihan bagi para petani dan masyarakat miskin dilaksanakan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dalam memutus mata rantai kemiskinan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penguatan individu masyarakat untuk mengambil peluang usaha yang sangat banyak terbuka saat ini.
Perwakilan peserta angkatan VIII P4S yang tamat, Sugiarto, menyampaikan ucapan terima kasih, dari yang selama ini tidak tahu bagaimana cara suntik ikan, cara tanam terlebih ketika studi banding ke alumni yang sudah mampu mendapat hasil perbulannya sebesar 150 juta. (rls/humas)
Hal ini disampaikan Bupati Jefry, ketika penutupan Angkatan VII sekaligus pembukaan Angkatan VIII pelatihan petani dan pelaku agribisnis tahun 2015 di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (21/5).
"Setelah tamat dan pulang ke rumah, jangan tunggu modal ditangan, karena sedang mengajukan pinjaman modal usaha, tetapi lakukan apa yang dapat dikerjakan saat ini, seperti mengolah tanah, membuat kandang ternak yang bahannya bisa didapat dari lingkungan sekitar kampung kita dan banyak lagi," ujarnya.
"Nanti pihak bank atau pemimpin pemerintah yang meninjau ke rumah yakin dengan upaya dan tekad kita, tentu tergugah hati untuk segera membantu percepatan memiliki modal usaha bahkan tidak tertutup kemungkinan pemimpin mau menjaminkan pinjaman modal usaha petani itu, kalau upaya kita sudah serius seperti itu," tambahnya.
Untuk itu, ia berharap peserta serius mengikuti Diklat Pertanian terpadu agar dapat menyerap ilmunya kemudian setelah pulang ke rumah segera berusaha jangan tunggu waktu karena keberhasilan itu ditangan sendiri.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan, Aliman Makmur, mengatakan, pelatihan bagi para petani dan masyarakat miskin dilaksanakan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dalam memutus mata rantai kemiskinan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penguatan individu masyarakat untuk mengambil peluang usaha yang sangat banyak terbuka saat ini.
Perwakilan peserta angkatan VIII P4S yang tamat, Sugiarto, menyampaikan ucapan terima kasih, dari yang selama ini tidak tahu bagaimana cara suntik ikan, cara tanam terlebih ketika studi banding ke alumni yang sudah mampu mendapat hasil perbulannya sebesar 150 juta. (rls/humas)
Hal ini disampaikan Bupati Jefry, ketika penutupan Angkatan VII sekaligus pembukaan Angkatan VIII pelatihan petani dan pelaku agribisnis tahun 2015 di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (21/5).
"Setelah tamat dan pulang ke rumah, jangan tunggu modal ditangan, karena sedang mengajukan pinjaman modal usaha, tetapi lakukan apa yang dapat dikerjakan saat ini, seperti mengolah tanah, membuat kandang ternak yang bahannya bisa didapat dari lingkungan sekitar kampung kita dan banyak lagi," ujarnya.
"Nanti pihak bank atau pemimpin pemerintah yang meninjau ke rumah yakin dengan upaya dan tekad kita, tentu tergugah hati untuk segera membantu percepatan memiliki modal usaha bahkan tidak tertutup kemungkinan pemimpin mau menjaminkan pinjaman modal usaha petani itu, kalau upaya kita sudah serius seperti itu," tambahnya.
Untuk itu, ia berharap peserta serius mengikuti Diklat Pertanian terpadu agar dapat menyerap ilmunya kemudian setelah pulang ke rumah segera berusaha jangan tunggu waktu karena keberhasilan itu ditangan sendiri.
Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan, Aliman Makmur, mengatakan, pelatihan bagi para petani dan masyarakat miskin dilaksanakan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dalam memutus mata rantai kemiskinan, peningkatan ekonomi masyarakat, dan penguatan individu masyarakat untuk mengambil peluang usaha yang sangat banyak terbuka saat ini.
Perwakilan peserta angkatan VIII P4S yang tamat, Sugiarto, menyampaikan ucapan terima kasih, dari yang selama ini tidak tahu bagaimana cara suntik ikan, cara tanam terlebih ketika studi banding ke alumni yang sudah mampu mendapat hasil perbulannya sebesar 150 juta. (rls/humas)