SELATPANJANG (HR)- Para pengecer di Selatpanjang hanya mau untung besar dalam setiap penjualan BBM subsidi itu. Khususnya bensin dengan mengurangi volume literan dalam gelas ukuran yang diberikan kepada pembeli.
Harga bensin dipatok 9.500 / liter itupun tidak penuh satu liter. Umumnya para pengecer hanya menjual 08 liter hingga 0,9 liter dijual seharga Rp.9.500 dalam kota.
"Ini sangat merugikan masyarakat, dan terkesan peraturan apapun yang dibuat tidak dilaksanakan secara konsisten. Akhirnya masyarakatlah yang senantiasa dirugikan dari permainan ini.
Sudahlah harga tinggi, volumepun dikurangi,”ungkap Suwandi, warga Kelurahan Selatpanjang Timur kepada Haluan Riau usai membeli minyak bensin tersebut Kamis sore kemarin.
Menurutnya, pemerintah harus menetapkan harga eceran tertinggi untuk Meranti. Dan melakukan tindakan tegas jika pengecer masih melakukan kecurangan.
"Sebab jika begini terus, maka persoalan harga tinggi dan kurangnya volume takaran minyak itu tidak akan bisa terselesaikan. Dan yang rugi konsumen sementara para pengecer mau untung besar,”ungkapnya.(jos)