Riaumandiri.co - Unri membatalkan kenaikan UKT usai mendapat persetujuan dari Kemendikbudridtek RI, dengan begitu pihak kampus akan mengembalikan kelebihan uang maupun pambayaran ulang bagi para mahasiswa baru.
“Merespon surat tersebut kami menerbitkan SK Rektor menindaklanjuti penyelesaian pengembalian kelebihan UKT yang sudah dibayarkan mahasiswa jalur SNBP, saat mereka mendaftar ulang,” kata Rektor.
Selain itu, pihaknya juga menghubungi mahasiswa yang telah lulus SNBP, namun belum sempat mendaftar ulang. "Secara kelembagaan Unri taat dan patuh terhadap arahan Presiden, melalui Dirjen Dikti,” tegas Rektor.
Sri berharap apa yang telah diputuskan dapat memberikan rasa keadilan pada masyarakat.
“Kami berharap pada mahasiswa baru yang diterima agar memanfaatkan kesempatan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi, khusunya Unri,” harap Sri.
Sri berpesan, agar calon mahasiswa jangan sampai gagal mengikuti studi demi tercapainya generasi emas tahun 20245. "InsyaAllah pekan depan usai cuti bersama Idul Adha, Unri akan mulai menyelesaikan pengembalian UKT,” ucap Sri.
Dijelaskannya, ada dua penyelesaian pengembalian pembayaran UKT. Pertama, sisa uang akan ditransfer langsung ke rekening mahasiswa, atau sisanya menjadi deposit pembayaran UKT semester berikutnya.
Sedangkan, bagi mahasiswa baru masuk lewat jalur SNBP yang belum sempat mendaftar ulang akan dipanggil kembali seusai arahan kementerian. Sehingga, bagi calon mahasiswa yang belum sempat mendaftar ulang akan dipanggil lagi.
“Dalam Sak persetujuan Dirjen Diktiristek, tarif baru UKT yang sudah diturunkan berlaku untuk tiga jalur seleksi mahasiswa Unri,” jelas Sri.
Jalur seleksi yang dimaksud, yakni seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), lalu Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), selanjutnya Seleksi Mandiri.
“Unri memiliki 55 program studi (Prodi) Strata 1 (S1) dan sembilan Prodi Diploma 3 (D3) serta satu prodi Diploma 4 (D4),” ulas Sri.
Pihaknya sendiri untuk menindaklanjuti SK tersebut, telah menyiapkan petugas verifikasi UKT di lantai 3 Rektorat.
“Masyarakat ataupun mahasiswa baru jangan sampai bertanya kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Ini perlu saya tegaskan agar tidak ada yang menjadi korban,” tutup Sri.