Pemkab Sukseskan Intervensi Cegah Stunting

Selasa, 11 Juni 2024 - 07:48 WIB

Riaumandiri.co - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sukseskan gerakan Intervensi serentak pencegahan stunting Tahun 2024, untuk semua posyandu se-Kabupaten Rokan Hilir di Kepenghuluan Parit Aman.

Wabup Rohil Sulaiman dalam arahannya meminta supaya seluruh ibu dapat menjaga serta membesarkan balita dengan baik dan senantiasa memperhatikan kesehatan terhadap balita agar tidak terkena kasus stunting. mengingat masih banyak orang tua yang tidak paham seperti apa ciri anak stunting.

"Saya minta para ibu dapat memperhatikan kesehatan balitanya, sekarang ini orang-orang disibukan dengan Hp, jangan sampai saat menyusui atau memberi makan bayi, para ibu sibuk pula sambil main Hp. Harus perhatikan betul balita kita, bila menyusui fokus begitu pula saat memberi mereka makan," pinta Sulaiman, Minggu (9/6).

Diterangkannya, Stunting adalah salah satu faktor yang menyebabkan tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Anak dapat dianggap mengalami stunting jika berat badan dan tinggi badannya telah diukur serta hasilnya tidak sesuai, atau berada di bawah rata-rata standar.

"Kita berharap gerakan intervensi serentak pencegahan stunting ini dapat menurunkan kasus stunting di Rohil. Dan untuk Bumil, bayi dan balita diharapkan dapat rutin datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan dan pengukuran, KONI pemeriksaan kesehatan dan pemberian imunisasi lengkap serta asupan gizi tambahan pada anak, sehingga perkembangan kesehatan anak dapat dideteksi," harapnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Rohil melalui Kabid. Kesmas, Sri Rezeki Nasution, mengatakan bahwa, pelaksanaan Intervensi pencegahan stunting serentak Tahun 2024 di Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko untuk mendorong percepatan penurunan stunting. 

"Diharapkan cakupan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kita dapat berperan aktif dalam melakukan pencegahan stunting dengan memberikan pelayanan kesehatan di posyandu maupun di wilayah kerja puskesmas masing-masing," harapnya.

Dalam pencegahan stunting, dikatakan Sri Rezeki Nasution, semua pihak terkait melalui lintas program dan lintas sektor di libatkan sehingga satu dengan lainnya dapat berkoordinasi dalam gerakan pencegahan dan penurunan kasus stunting di Rohil.

Terkait kegiatan penyelenggaraan intervensi serentak penurunan kasus stunting Tahun 2024 di Posyandu se-Rohil, penanggung jawab Posyandu Cempaka Parit Aman Kecamatan Bangko, Mawaddah dari Puskesmas Bagansiapiapi mengatakan bahwa kegiatan posyandu Cempaka Jalan Bintang Kepenghuluan Parit Aman setiap Tanggal 2 melakukan penimbangan berat bandan terhadap balita, bayi dibawah satu tahun.

Selain itu juga dilakukan pengukuran tinggi dan imunisasi BCG, DPT, IPV, Campak, tetes Polio, Boster dan campak usia lanjutan. Dan kegiatan Intervensi serentak penurunan kasus stunting ini menyasar kepada Calon pengantin (Catin), Ibu hamil (Bumil), bayi dan Balita.

Dikatakan Mawaddah, juga ada kelas ibu hamil untuk dilakukan pengukuran berat badan, lingkar perut, lingkar lengan serta pemeriksaan kondisi kesehatan bumil dan pemberian vitamin untuk kebutuhan bumil dan perkembangan janin.

"Kegiatan posyandu ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan pencegahan stunting. Diantaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin dapat diketahui dari grafik timbangan BB anak dan tinggi badan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jadi dari grafik Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat terlihat seorang anak mengalami peningkatan kesehatan atau mengalami gejala stunting," terang Mawaddah.

Sementara itu, Pj. Datuk Penghulu Parit Aman, Syaiful mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan intervensi serentak penurunan kasus stunting Tahun 2024 yang peluncuran nya di Kepenghuluan Parit Aman Kecamatan Bangko.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait yang sudah mempercayakan kegiatan penyelenggaraan intervensi serentak penurunan kasus stunting di Kecamatan Bangko ini diamanahkan kepada Kepenghuluan Parit Aman untuk memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan ini," kata Syaiful Abdul Khaliq.

Syaiful berharap agar kegiatan intervensi serentak penurunan kasus stunting ini dapat dilaksanakan rutin setiap 3 bulan atau 6 bulan sekali sehingga kasus stunting di Kecamatan Bangko dapat di minimalisir. 

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler