RIAUMANDIRI.CO - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Universitas Kristen Indonesia (UKI) melakukan study visit ke Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI, Jumat (7/6/2024).
Study visit tersebut diterima langsung oleh Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Indra Pahlevi didampingi Kabag TVR Parlemen Najib Ibrahim dan Kasubag Media Sosial Nita Juwita di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR RI Senayan, Jakarta.
Indra menjelaskan prinsip jurnalisme positif yang diterapkan Biro Pemberitaan Parlemen, sesuai dengan misinya, yaitu tidak hanya sekadar menyajikan informasi, tapi lebih dari itu, yakni bertujuan untuk mengedukasi bahwa DPR RI betul-betul bekerja untuk rakyat.
"Jurnalisme positif adalah misi kita, cara kita bertindak agar masyarakat, terutama generasi milenial, generasi Z, yang belum banyak tahu tentang DPR. Mereka teredukasi bahwa DPR itu bekerja, tidak seperti bayangan mereka, DPR itu tidak bekerja. Itu yang saya maksud jurnalistik positif. Biro Pemberitaan perannya menjadi sangat krusial untuk itu," terang Indra.
Adapun dalam prakteknya, sambung Indra, Biro Pemberitaan Parlemen tak hentinya berupaya melakukan inovasi di era kekinian. Di antaranya, dengan menggandeng influencer khususnya dari kalangan Gen-Z untuk terus menyampaikan kinerja DPR melalui platform media sosial mereka masing-masing.
Selain tentu saja, tambahnya, Biro Pemberitaan juga mengadopsi metode konvergensi media melalui berbagai platform TV, Radio, Website, Majalah hingga Media Sosial seperti Instagram dan TikTok. Hal itu sebagai wujud inovasi dan kolaborasi dalam upaya men-deliver kinerja DPR hingga ke sisi yang mungkin masyarakat banyak yang belum diketahui oleh masyarakat.
Dengan demikian, jelas Indra, framing DPR di kalangan masyarakat luas khususnya Generasi Z bukan hanya berubah, tapi menjadi positif. Sehingga, diharapkan generasi milennial dan Gen-Z tidak menjadi apolitis. Mengingat, tandas Indra, generasi muda adalah merupakan aset bangsa.
"Saya selalu berharap karena generasi muda, millennial dan Gen-Z itu adalah aset. Kalau mereka apolitis atau tidak mau tahu tentang politik, maka bangsa ini juga tentu akan rugi. Jadi mereka harus tahu politik, proses politik, karena semua sisi kehidupan dibahas di DPR dan itu adalah proses politik," pungkas Indra. (*)