Dinkes Klaim Kasus BDD di Pekanbaru Turun

Sabtu, 08 Juni 2024 - 18:44 WIB

Riaumandiri.co - Dinkes Kota Pekanbaru mengklaim bahwa kasus demam berdarah dangue (BDB) turun pada minggu ke-22 tahun 2024 dibandingkan tahun sebelum nya. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pekanbaru, Samsimar, ia mengatakan bahwa kasus untuk minggu ke-22 turun dan ia menyebut tertinggi pada Kecamatan Bukit Raya dengan 38 kasus DBD. 

Upaya maksimal telah dilakukan Dinkes melalui tim P2P, diantaranya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui kelurahan dan RT/RW terkait 3M.

"Kita sudah melakukan upaya maksimal dengan turun ke masyarakat dan mengajak RT/RW untuk melakukan 3M," ujar Samsimar.

Diketahui gerakan 3M merupakan langkah untuk mengatasi DBD, yakninya menguras tempat penampungan air, kemudian menutup tempat-tempat penampungan air, serta Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Samsimar mengatakan masyarakat secara bersama perlu bergotong royong membersihkan lingkungan dan drainase agar tempat nyamuk penyebab DBD tidak bersarang kembali.

"Kita himbau masyarakat untuk selalu bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan nya, agar tidak ada lagi sarang nyamuk," ujar Samsimar.

Samsimar juga mengatakan Tim P2P selalu memantau aktif kasus DBD dan selalu memberikan abate kepada warga untuk ditebar di bak mandi. 

"Kita alhamdulillah juga udah berikan abate kepada warga dan tentunya ini dapat mencegah nyamuk tersebut berkeliaran," ujar Samsimar. 

Samsimar juga mengatakan jentik nyamuk akan tumbuh dalam 10-11 hari, jadi alangkah baiknya warga menguras bak mandi sekali seminggu atau selama 7 hari secara berkala.

"Jentik nyamuk itu dia tumbuh pada hari ke 10-11, maka untuk mencegah ia tumbuh dan menjadi nyamuk, kita kuras bak mandi di hari ke-7, makanya kita imbau itu agar masyarakat bisa bersihkan bak mandinya di hari ke-7," ungkap Samsimar.

Samsimar menyebut selain pemberian abate, untuk mencegah kasus DBD menular dan nyamuk berpindah, diperlukan fogging atau pengasapan. 

"Jadi selain abate juga dilakukan fogging, tapi ini sifatnya hanya pengendalian antar lingkungan, dan sementara, nah intinya itu pada gerakan 3M tadi," ujar Samsimar.

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler