Riaumandiri.co - Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto, tetap berkomitmen dalam pembangunan di Provinsi Riau, terutama dalam pembangunan infrastruktur di seluruh Kabupaten Kota. Mulai dari perbaikan jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya, yang bermanfaat bagi masyarakat Riau.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto, pada acara silaturahmi bersama Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ), Sabtu (18/5) di Jakarta. Pj Gubri menegaskan dalam sambutannya, membuktikan janjinya dan menapik adanya beberapa kritikan, soal langkah dan semangatnya menggesa pengerjaan dan perbaikan infrastruktur di bumi Lancang Kuning.
Dan Pj Gubri membuktikannya dengan melahirkan program pembangunan yang sedang digesa. Diantarannya dengan mengambil alih sebanyak 16 ruas jalan yang ada di Pekanbaru, yang sebelumnya sempat dikeluhkan karena kerusakan yang parah. Rencana membangun jembatan Sei Pakning Bengkalis, Membangun Hotel Slipi Jakarta, Perkantoran Terpadu Kantor Gubernur Riau.
Serta pelebaran akses jalan dan mengurai kemacetan Jalan Tuanku Tambusai di dekat Mal SKA dan pengembangan bangunan SMA 1 Pekanbaru sampai merancang membuat program multiyears untuk penyelesaian perbaikan jalan kewenangan provinsi dan beberapa inovasi lainnya.
“Ada yang awalnya bilang cuma omon-omon aja. Sekarang kita lihat bersama, baru 2,5 bulan saja sudah banyak yang bisa kita lihat progresnya. Apalagi kalau lama dan bertahun-tahun,” ujar Pj Gubri SF Hariyanto.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubri juga memperkenalkan tiga tokoh yang disebut bakal meramaikan Pilgubri November mendatang. Hal itu dikarenakan tokoh tersebut hadir dalam iven silaturahmi yang dihadiri ratusan masyarakay Riau.
“Ya saya lihat hadir disini beberapa tokoh dan angota DPR RI yang informasinya bakal calon Gubernur Riau. Ada Pak Abdul Wahid, Pak Syahrul Aidi dan Pak Achmad. Mereka semua tokoh-tokoh terbaik negeri ini,” kata Pj Gubri.
Menurutnya, siapapun yang akan didukung harus memiliki semangat melanjutkan perkembangan infrastruktur yang sudah digesanya 2,5 bulan terakhir. Hal itu tentunya harus didukung dengan komitmen dan keberanian untuk memberikan kontribusi positif dalam pengembangan infrastruktur secara maksimal ke masyarakat.
“Pemimpin itu harus berani. Kalau untuk kepentingan masyarakat dan tidak menyalahi aturan yang berlaku kenapa harus takut. Pemimpin ya harus berani, kalau masih takut-takut tidak usah jadi pemimpin. Untuk itu kita juga harus bersatu dalam mengembangkan dan memajukan daerah ini,” ungkapnya.