RIAUMANDIRI.CO - Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau langsung kondisi terkini lokasi tempat dilangsungkannya The 10th World Water Forum/WWF atau Forum Air Dunia ke-10, di Nusa Dua, Bali, Minggu (19/5/2024).
DPR RI bersama Forum Parlemen se-Dunia atau Inter-Parliamentary Union (IPU) akan berkolaborasi menjadi tuan rumah pertemuan antarparlemen dunia dalam rangka Forum Air Dunia ke-10 tersebut atau The 10th World Water Forum, yang akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024.
Khusus untuk pertemuan antarparlemen dunia di dalam agenda WWF tersebut akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali sepanjang tanggal 19-21 Mei 2024. Di mana, pertemuan antarparlemen dunia ini akan dihadiri oleh 231 partisipan dari 49 negara, termasuk beberapa pembicara yang diwakili oleh ketua parlemen dari masing-masing negara.
Setiba di Bali, Puan langsung menuju lokasi Pertemuan Parlemen dalam rangka Forum Air Dunia ke-10 Tahun 2024 yang berada di Gedung BNDCC. Secara detail, ia meninjau mulai dari konsep pembukaan, persidangan, substansi materi, hingga penutupan.
Dalam peninjauannya itu, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Gilang Dhielafararez dan Anggota BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri.
Dari Gedung BNDCC, Puan kemudian ke lokasi Water Expo yang berada di sekitar kompleks venue. Ia melihat stan-stan pameran, termasuk meninjau lokasi perjamuan dinner untuk delegasi Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF 2024.
Adapun tema Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum adalah Memobilisasi Aksi Parlementer mengenai Air untuk Kesejahteraan Bersama (Mobilizing Parliamentary Action on Water for Shared Prosperity). Lewat tema ini, menurutnya, anggota parlemen dari seluruh dunia akan berkesempatan mengambil langkah untuk mengatasi krisis dan kelangkaan air.
“Alhamdulillah persiapan sudah 98 persen siap untuk Parliamentary Meeting WWF. Semoga hasil-hasil meeting ini berguna, bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia,” kata Puan.
Puam juga menjelaskan urgensi dari pertemuan antarparlemen terkait Sidang WWF ke-10. Ia menegaskan kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi permasalahan air, yang juga menjadi salah satu agenda dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) tersebut.
“Air menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan ke depan. Mengatasi permasalahan air tidak hanya bisa dilakukan hanya oleh Parlemen, tapi harus menjadi komitmen dan gotong royong antara Parlemen, Pemerintah, organisasi internasional, dan tentu saja masyarakat dunia,” terangnya.
Puan berharap, kerja bersama semua stakeholder dapat berjalan dengan baik sehingga bisa menghasilkan manfaat untuk seluruh manusia di dunia. Dalam mengatasi krisis air, kata Puan, salah satu yang bisa dilakukan adalah bagaimana pemangku kebijakan mengakomodir berbagai hal yang diperlukan, khususnya anggaran.
“Bagaimana anggaran yang akan diberikan terkait dengan masalah air ini bisa lebih banyak. Dan concern anggaran ini bukan hanya diberikan oleh parlemen, tapi juga pemerintah dan organisasi internasional. Ini harus dilakukan dengan konkret,” tegas cucu Bung Karno itu.
“Masalah sanitasi juga sangat penting untuk diperhatikan karena berhubungan dengan air. Bagaimana agar air tetap ada dan dijaga,” imbuh Puan.
Malam nanti, Puan akan menghadiri undangan gala dinner yang diselenggarakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjamu delegasi Sidang Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 yang juga digelar di Bali.
Bersama perwakilan dari IPU, Puan pun akan memberikan pendapat pada Sidang WWF atau Forum Air Dunia ke-10 yang digelar Dewan Air Dunia bersama Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah. Puan akan menyampaikan pendapat berdasarkan hasil Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum.
“Saya berharap apa yang didiskusikan akan mendapatkan menghasilkan hasil konkret, dan menghasilkan agenda apa yang akan dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah,” tutupnya. (*)