Tugas Babinkamtibmas tidak hanya menciptakan keamanan warga desa tempatnya bertugas. Tapi pengabdiannya lebih dari itu.
Seperti yang dilakukan Bripka Suheri Sitorus yang bertugas di Desa Pauh, Subsektor Bonai, Kecamatan Bonaidarussalam. Meski bukan seorang guru, tapi Suheri telaten mengajari masyarakat Suku Sakai yang ada di Desa Pauh membaca dan menulis. Hal ini dilakukan karena masih banyak warga Bonai yang belum bisa baca tulis.
Dijelaskan Bripka Suheri, Rabu (20/5), mengajari anak-anak pedalaman Suku Sakai itu ikhlas karena Allah SWT dan tidak mengharapkan gaji.
"Kita maklumi di sini kepala desa, kepala dusun tidak bisa membaca atau buta huruf, jadi sebagai Babinkamtibmas di sini saya merasa perihatin. Jadi saya mengajari mereka," sebut Suheri.
Diceritakan Suheri, dirinya bertugas di Desa Pauh tahun 2012 lalu. Setelah mellihat kondisi masyarakat, dirinya memututuskan untuk mengajari mereka sejak Januari 2013 lalu hingga sampai sekarang.
"Alhamdulillah dari 16 murid saya, 11 orang sudah bisa membaca dan menulis. Tinggal 5 orang lagi belum bisa menulis tapi sudah bisa membaca," bebernya.
Suheri mengaku di tempat ia bertugas masih banyak lagi masyarakat yang belum bisa membaca. Suheri berharap pemerintah daerah bisa membuat sekolah untuk warga setempat.
"Kebanyakan yang tidak bisa membaca dan menulis itu umurnya sudah tua-tua. Murid saya ini saja umur paling muda 17 tahun dan paling tua 40 tahun," ungkapnya.
Diterangkannya, masih banyak masyarakat itu yang masih buta huruf. "Saya kadang pancing mereka dengan minum kopi bersema supaya mereka betah," ucapnya.
Saat ditanya, apakah ada gajinya mengajar tersebut, Suheri menjawab tidak. Namun ia hanya melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara.
"Kita menghapus stiga masyarakat yang merasa takut dengan polisi. Ini buktinya kalau polisi itu bukan orang yang harus ditakuti, tapi polisi itu pengayom dan pelindung masyarakat. Lagi pula saya ngajarnya 2 kali dalam sepekan, malam Selasa dan malam Kamis," tukasnya.
Beberapa orang murid yang saat ini tengah mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) yang berumur antara 17 sampai 44 tahun yakni Niar, Sanir, Hibar, Riyanto, Giran S, Syamsir, Ardian S, Lina, Kasni, Iskandar Ketua RW, Sim, Tambi, Aripin, Ratih, Yetno Virgo (Kaur Umum Pauh) dan Aprizal Batin Adat Suku Sakai dan Ucok.
Aktivitas Suheri ini ternyata sudah diketahui atasannya, Kapolres Rohul AKBP Pitoyo Agung Yuwono. Diakui Pitoyo, polisi juga peduli terhadap pendidikan." Karena kami ini milik masyarakat dan siap mengabdi untuk rakyat. Kami mendukung program itu," pungkasnya.***