RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan pentingnya belajar mitigasi risiko dari Jepang, mengingat negara itu berhasil mengintegrasikan energi ramah lingkungan di wilayah yang sama.
“Kami melihat terjadi transisi energi di Fukushima Dai-ichi Nuclear Power Plant yang pada 2011 silam sempat dilanda bencana. Saat ini di daerah yang berdekatan juga berdiri pembangkit listrik tenaga surya dengan 16 megawatt dan 220.000 panel surya sebagai harapan besar di masa depan. Hal ini menunjukkan adanya perencanaan dan mitigasi yang baik dari Jepang. Indonesia perlu belajar terkait hal tersebut,” kata Roro, Selasa (14/5/2024). Roro mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VII ke beberapa lokasi di Jepang pada 6-11 Mei 2024 lalu.
Politisi Partai Golkar ini juga mengungkapkan bahwa kunjungannya kali ini ke Jepang tidak lain untuk mendapatkan informasi serta perspektif baru terkait akselerasi net zero emissions. Selain itu, kunjungan tersebut juga dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam sektor bisnis, riset serta teknologi.
“Sebut saja di bidang infrastruktur transisi energi Asia Zero Emission Community (AZEC). Dalam kerja sama ini juga telah dibentuk satuan tugas (satgas) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Tentu kami, Komisi VII DPR menyambut baik pembentukan satgas tersebut, guna mengakselerasi kerjasama bilateral tersebut,” paparnya.
Diketahui, Kunker Komisi VII ke Jepang tersebut adalah dalam rangka untuk saling bertukar pikiran mengenai road map menuju zero emission dan langkah konkret dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Di antaranya, Komisi VII melakukan kunjungan ke Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Jepang, Fukhushima Nuclear Power Plant yang dioperasikan oleh Daichi, hingga pertemuan dengan Dubes Indonesia untuk Jepang. (*)