SIAK (HR)-Terkait keluhan masyarakat tentang jembatan Teluk Masjid yang selalu dilintasi mobil-mobil besar bermuatan puluhan ton, pihak BMP kesal. Pasalnya Dishub mengerahkan anggotanya menjaga jembatan, namun membiarkan jalan yang seenaknya dilalui mobil yang tidak sesuai dengan kelas jalan.
Dijelaskan BMP, pihaknya menjamin kalau jembatan Teluk Masjid itu sangat kuat walaupun dilintasi mobil yang muatannya ratusan ton. Namun berbanding terbalik dengan pembiaran petugas Dishub pada mobil-mobil yang bertonase besar melewati jalan yang dilarang mereka lalui.
"Saya sangat kecewa melihat pihak Dishub menjaga jembatan. Seharusnya yang dijaga itu jalan, bukan jembatan. Larangan mobil membawa muatan sampai melebihi kapasitas sampai puluhan ton itukan untuk jalan, kalau mereka melintasi jalan yang sudah ditentukan 8 ton, seharusnya itu yang harus ditindak tegas.
Artinya mobil kontainer yang muatanya sampai 50 ton itu tidak akan bisa melewati jembatan, karena sebelumnya mereka suah dilarang masuk jalan sebelum jembatan yang bukan kelasnya," tegas Kabid BMP Siak Ardi Irfandi, Rabu (20/5)
Lanjut Ardi, dirinya akan mendukung pihak Dishub kalau mereka konsisten dengan tugasnya.
"Pikir saja, jembatan itu dibangun dengan anggaran Rp400 miliar, kalau tidak bisa dilintasi mobil besar dan tidak kuat menahan beban 100-400 ton tentunya sangat rugi sekali pemerintah membangun jembatan itu. Maka dari itu tolonglah masalah jembatan ini jangan dikhawatirkan kalau akan cepat roboh, karena pembangunannya sudah menghabiskan miliaran rupiah dan kekuatannyapun sudah diuji," jelasnya.
Kepada Dishub, Ardi memohon mengawasi jalan-jalan yang sudah dibangun BMP. PAsalnya jalan itu banyak yang rusak, karena banyaknya mobil yang muatannya melebihi kapasitas. Salah satunya di Jalan Muara Kelantan menuju ke Mandau. Di sana sering terlihat banyak mobil-mobil kayu yang muatannya melebihi kapasitas jalan sehingga mempercepat rusaknya jalan.
"Jangan jembatan ke jembatan saja yang dijaga," ungkap Ardi kecewa. (gin)