Riaumandiri.co - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah merancang sejumlah program prioritas untuk masyarakat yakninya program Doctor On Call.
Program tersebut dibuat untuk menjamin kesehatan masyarakat dengan cepat dan mudah karena bisa mengakses telefon dokter secara langsung
Namun, Penjabat (PJ) Walikota Pekanbaru mengatakan bahwasanya program tersebut belum berjalan secara maksimal.
“Program Doctor On Call ini belum maksimal, tak sampai 40 persen masyarakat yang menggunakan layanan ini kami minta seluruh pihak turut serta untuk mendukung dan menikmati layanan ini,”ujar Muflihun
Muflihun juga menambahkan bahwasanya program ini termasuk program baru yang siap melayani masyarakat selama 24 jam nonstop.
Muflihun juga menyebut apabila masyarakat sakit bisa menghubungi layanan puskesmas terdekat untuk nantinya dicari dokter yang bisa datang secara langsung ke rumah.
“Jika sakit, silahkan hubungi puskesmas terdekat, kalau tidak dilayani juga, ganti saja pak sekda kepala puskesmas nya karena layanan ini untuk masyarakat,”ujar Muflihun.
Merespon hal tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pekanbaru, Fira mengatakan kepada haluanriau.co pada Senin (22/4) bahwasanya penyebab layanan masih 40 persen dikarenakan masih ada ketakutan masyarakat.
“Masih ada masyarakat yang enggan atau takut ketika petugas datang dengan ambulance untuk melayani karena takut dianggap sakitnya lebih parah,”ujar Fira.
Fira menambahkan selain penyebab takut, tersedianya transportasi online yang bisa dipesan kapan saja untuk membeli obat dan menanyakan ke dokter secara langsung membuat masyarakat enggan menggunakan layanan Doctor on Call.
Fira juga mengatakan usaha yang telah dilakukan oleh Dinkes Pekanbaru yakninya melakukan sosialisasi melalui berbagai platform.
“Kami sudah melakukan sosialisasi program ini kepada masyarakat melalui leaflet, banner, baliho, rapat rapat dan pertemuan dengan lintas sektor dan tokoh masyarakat”, ujar Fira.
Fira juga menambahkan Dinkes Pekanbaru telah mengedukasi masyarakat terkait manfaat program ini secara terus menerus.
“Kita juga buat video program ini yg di share di sosmed”, ujar Fira.