Riaumandiri.co - Badai petir hebat melanda Uni Emirat Arab pada Selasa (16/4) waktu setempat. Ini menyebabkan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di Dubai, yang membanjiri jalan raya utama dan melumpuhkan operasi di bandara internasionalnya.
Dilansir Zee News, Rabu (17/4), curah hujan tersebut melebihi curah hujan biasa selama lebih dari satu setengah tahun. Data meteorologi yang dikumpulkan di Bandara Internasional Dubai mengungkapkan bahwa badai tersebut menimbulkan curah hujan lebih dari 20 milimeter (0,79 inci) pada Senin (15/4) malam, dan semakin intensif sepanjang Selasa.
Hal ini pada akhirnya membuat kota tersebut basah kuyup dengan curah hujan lebih dari 142 milimeter (5,59 inci) dalam periode 24 jam. Volume ini jauh melebihi rata-rata curah hujan tahunan sebesar 94,7 milimeter (3,73 inci) yang tercatat di bandara, lapor kantor berita AP.
Bandara Internasional Dubai, yang merupakan pusat perjalanan internasional tersibuk di dunia dan arteri penting bagi maskapai penerbangan global Emirates, terkena dampak paling parah. Banyak penerbangan ditunda atau dibatalkan pada 16 April. Rute yang terkena dampak termasuk rute ke India, Pakistan, Arab Saudi, dan Inggris.
Landasan pacu terendam air yang menyebabkan terhentinya kedatangan dan terlantarnya penumpang yang kesulitan menavigasi jalan raya yang banjir untuk mencapai gedung terminal. Sistem Metro tanpa pengemudi di kota ini juga mengalami gangguan, sehingga menambah tantangan yang dihadapi oleh warga dan penumpang.
Menurut AP, di Ras al-Khaimah, seorang pria berusia 70 tahun kehilangan nyawanya setelah kendaraannya tersapu air yang deras. Sementara itu, di Fujairah badai melancarkan amukannya dengan curah hujan 145 milimeter (5,7 inci).
Hujan deras meluas hingga melampaui perbatasan UEA, dan negara-negara tetangga seperti Bahrain, Qatar, dan Arab Saudi juga mengalami curah hujan tinggi.