RIAUMANDIRI.CO - Sekjen DPR RI Indra Iskandar mengatakan tradisi halal bihalal sejatinya lebih dari sekadar memaafkan, tetapi mampu menciptakan persatuan di antara anak bangsa sehingga tercipta sikap peneguhan berbangsa dan bernegara.
Sebab itu, halal bihalal lebih dari sekedar ritus keagamaan tetapi juga berdimensi kemanusiaan, kebangsaan, dan tradisi positif. Wujudkan kemashalatan bersama dalam menyelesaikan problem atau kesulitan atau meluruskan benang kusut, atau mencairkan yang membeku, atau melepaskan ikatan yang membelenggu.
“Kita pasti memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadi kusut menjadi tersambung kembali, baik dari sisi ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dari sisi ukhuwah insaniyah. Berdasarkan pondasi dan semangat ukhuwah tersebut kita selalu mengadakan halal bihalal. Kita selalu mengadakan setiap tahun sebagai keluarga besar yang selama ini berkiprah di komplek parlemen,” ujar Indra dalam halal bihalal Setjen DPR RI di Ruang Pustakaloka, Gedung Nusantara IV, DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Terkait dengan tema yang dipilih dalam halal bihalal Perayaan Idul Fitri sebagai Momentum Menjadikan Insan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang Ber-AKHLAK dan Profesional, menurut Indra sejalan dengan niat pemerintah yang ingin menyeragamkan nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia. Sehingga dapat menjadi pondasi budaya kerja yang professional. Core value berakhlak yang dimaksud merupakan singkatan yang berorientasi pada pelayanan akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
“Penyeragaman ini dimaksudkan agar ASN mempunyai orientasi yang sama yakni memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, jiwa melayani serta membantu masyarakat wajib tertanam kuat dalam jiwa ASN. Bukan masanya lagi ASN bergaya seperti pejabat masa kolonial (yang) justru minta dilayani,” tambahnya.
Acara diisi dengan tausiyah dari pendakwah kondang Ustadz Aa Hadi Wibawa, dan dihibur oleh penyanyi religi Opick. Agenda ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar dan Sufmi Dasco Ahmad; Pimpinan BURT, yaitu Novita Wijayanti dan Dimyati Natakusumah; Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Atgas; Ketua MKD DPR RI, Adang Darajatun; Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikiri Faqih; Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Bambang Hariyadi; Para Pimpinan fraksi, yaitu Fraksi PKS (Jazuli Juwaini, Leidia Hanifa, dan Habib Aboe bakar Alhabsy), Fraksi PPP Amir Uskara, dan Pimpinan MPR RI, Jazilul Fawaid, serta pejabat Pratama, Madya dan seluruh staf di Setjen DPR RI, MPR dan DPD RI. (*)